Langganan Kena Fitnah, Kivlan Zen Tulis Buku “Dari Fitnah ke Fitnah”

Berlangsung bedah buku “Dari Fitnah ke Fitnah” di Is Plaza, Jalan Pramuka,Jakarta karangan Mayjen TNI Purn. Kivlan Zen, Senin (5/10) siang. Acara dihadiri seratusan peserta, termasuk beberapa mantan tentara elit seperti Letjen TNI Purn. Yayat Sudrajat, Mayen TNI Purn. Soenarko, dan Brigjen TNI Muslimin.

Isi buku utama berkisar 1998 sampai tahun 2020 yaitu fitnah paling puncak dianggap berkonspirasi untuk membunuh sejumlah tokoh nasional yang tengah berkuasa Jenderal TNI Purn.Wiranto dkk.

“Fitnah juga saya alami,” Kata Yayat Sudrajat mantan BIN, BAIS dan atase pertahanan di Cina. Letjen Purnawirawan ini pun mengungkapkan kisah bagaimana fitnah menimpa dirinya saat mendeklarasikan KAMI wilayah Jawa Barat.

“Saya sangat kagum dengan Bang Kivlan yang ingin menyelamatkan bangsa ini berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Beliau sangat konsisten dalam perjuangan di militer dan Lembaga Pembangunan Masyarakat Indonesia (LPMI), ujara Yayat.

Sementara itu dalam sambutannya, Kivlan Zen mengkritisi ucapan Luhut Binsar Panjaitan yang pro dengan kepemimpinan gaya komunis Cina.

“Saya menulis buku ini memasukkan juga gaya kepemimpinan Soekarno,Soeharto, Habibie, Feisal Tanjung jadi Panglima ABRI dan seterusnya. Fitnah dituduh merampok di Papua pun ada ditulis.”sambut Kivlan.

Awal kelahiran ,masa kecil, hingga kerusuhan di Ambon dan Mei 1998 pun ditulis dalam buku Dari Fitnah ke Fitnah yang diterbitkan oleh LPMI.

“Hikmah saya ditahan di Puspom TNI,Guntur bisa menulis. Buku ini bukan berarti ingin tampil dalam kancah politik. Saya sudah sering hadapi fitnah, dimana terima fitnah ingin merampok BRI di Jayapura sehingga gagal sekolah di Luar Negeri. Buku ini pun mengungkap bagaimana Gus Dur pernah menjanjikan posisi bintang 3, padahal sudah masuk masa purnawirawan,” lanjut Kivlan Zen.

“Perjuangan lawyer Ir.Tonin Tachta Singarimbun SH hingga hari terus berlangsung di Pengadilan. Dialah dan kawan-kawan yang membantu membebaskan saya dari tuduhan atau fitnah untuk membunuh Wiranto dan kawan-kawan. ” Tutup Kivlan Zen.