Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan kepercayaan kepada Institut Pertanian (IPB) memajukan pertanian di Indonesia.
Bukan hanya IPB, Mentan juga menggandeng Universitas Lampung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas Hasanudin, dan Universitas Lambung Mangkurat.
“Sebenarnya lahan di sekitar kita sangat potensial untuk menanam buah-buahan, sayur-sayuran bahkan peternakan. Ini semua sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan gizi yang cukup bagi masyarakat Indonesia,” ujar Mentan Syahrul belum lama ini.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Dr Drajat Martianto mengatakan bahwa kerjasama ini memiliki manfaat multidimensi.
Pertama, pelibatan mahasiwa sebagai pendamping lapang dalam pengelolaan program pekarangan pangan lestari dalam jangka pendek dapat membantu masyarakat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pekarangan melalui penerapan pendekatan dan teknologi mutakhir yang dikembangkan perguruan tinggi.
Kedua, penempatan mahasiswa sebagai pendamping di domisili masing-masing selama satu semester disamping sejalan dengan kebijakan Merdeka Belajar juga mendorong mahasiswa untuk berkontribusi membangun daerahnya di sektor pertanian-pangan dan diharapkan nantinya mahasiswa dapat pulang ke daerahnya melanjutkan perjuangan yang telah dirintis bersama masyarakat setempat melalui program ini.
Ketiga, dengan pengalaman IPB dalam program OVOC (one village one CEO) diharapkan mahasiswa tidak hanya mendampingi masyarakat dalam proses produksi (on farm) tetapi juga mendekatkan masyarakat dengan konsumen dan offtaker.
Dengan demikian diharapkan program pekarangan pangan lestari akan benar-benar lestari karena masyarakat mendapatkan manfaat jangka panjang tidak hanya terhadap penyediaan pangan tetapi juga peningkatan pendapatan. (Achsin)