Berbagi Keceriaan dan Kebersamaan di Acara Temu Alumni Universitas Islam Malang di Lamongan

Disambut dengan tulisan “Bangga Jadi Alumni” Alumni Universitas Islam Malang untuk semua angkatan hadir memenuhi tempat dudu Cafe Barata 73 Lamongan dalam acara Silaturrahim Alumni Universitas Islam Malang dengan Ngobrol Pintar (ngopi) bersama Rektor wilayah Lamongan Gresik Bojonegoro dan Tuban, Sabtu (6/4)

Acara silaturrahim alumni ini merupakan kegiatan perdana digelar dan berlangsung dengan meriah. Acara ini bertujuan menyambung kembali tali silaturahmi dengan para alumni Universitas Islam Malang dari berbagai angkatan dan lintas Prodi.

Rektor Universitas Islam Malang Prof. Dr. H.Masykuri. Msi dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada para alumni yang telah meluangkan waktu untuk hadir, terutama sumbangsihnya atas pencapaian-pencapaian dari Alumni Universitas Islam Malang yang membanggakan, seperti ada beberapa yang telah bekerja di perusahaan-perusahaan bonafid di Indonesia, atau telah menjadi entrepreneur muda yang sukses. Dan yang lebih membanggakan lagi perubahan kampus yang sekarang menjadi impian banyak masyarakat dengan mahasiswa mencapai 15.000 an.

“Ini merupakan capaian yang luar biasa, tidak ada lagi yang nampak kumuh bahka kita tiap tahunnya selalu menolak mahasiswa baru yang ingin melanjutkan study nya disini karena overload,” ungkapnya.

Arus globalisasi sudah tidak terbendung masuk ke Indonesia. Disertai dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia kini memasuki era revolusi industri 4.0, yakni menekankan pada pola digital economy, artificial intelligence, big data, robotic, dan lain sebagainya atau dikenal dengan fenomena disruptive innovation. Menghadapi tantangan tersebut, pengajaran di perguruan tinggi pun dituntut untuk berubah, termasuk dalam menghasilkan dosen berkualitas bagi generasi masa depan.

Rektor Unisma juga mengatakan perubahan 180 derajat di mana ke depan Universitas Islam Malang akan menjadi besar di dunia sebagaimana Universitas Al Azhar Cairo.

“Dalam minggu kemarin juga telah ada MOU dengan 15 negara dengan puluhan universitas-universitas ternama di luar negeri yang diadakan di Unisma, sungguh ini mengharumkan nama Universitas Islam Malang di tengah masyarakat,” katanya.

Dr. Fathurrahman Syueb, MM, salah satu perwakilan alumni mengatakan kondisi dosen Indonesia saat ini sendiri masih didominasi oleh generasi baby boomers dan generasi X yang merupakan digital immigrant. Sementara mahasiswa yang dihadapi merupakan generasi millennial ataudigital native. Unisma mampu mengatasinya dan menjadi garda terdepan Perguruan Tinggi yang menjadi kebanggaan warga NU.

“Tidak hanya bangunan gedungnya yang semakin megah, tapi juga karakter Building dari semua dosen dan karyawan dipacu mental keagamaannya. Secara keseluruhan Unisma siap menuju era revolusi industri 4.0, kata alumni yang sekarang menjadi dosen di Universitas Islam Lamongan (Unisla).

Dalam acara tersebut turut hadir Wakil Rektor II Universitas Islam Malang H. Noor Shodiq Askandar, SE. MM yang juga menjabat sebagai Ketua LP. Ma’arif Jawa Timur, beserta jajaran Kepala Biro dan Ketua Alumni.(RINTO CAEM)