Arahkan ASN Pilih Nomor 01, Menkominfo Salah Gunakan Kekuasaan

Menkominfo Rudiantara menyalahgunakan kekuasaan mengarahkan aparatur sipil negara (ASN) atau pegawai negeri sipil (PNS) di kementeriannya untuk memilih paslon 01 Jokowi-Ma’ruf Amin.

Demikian dikatakan pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Jumat (1/2/2019). “ASN itu digaji negara bukan penguasa,” ungkapnya.

Kata Muslim, kasus di Kemeninfo menunjukkan ada mobilisasi dari penguasa untuk memenangkan Jokowi-Ma’ruf Amin. “Kalau cara-cara seperti ini dilakukan justru memunculkan antipati,” papar Muslim.

Muslim mengatakan, harusnya Jokowi sebagai petahana tidak perlu panik memanfaatkan para menteri untuk memenangkan di Pilpres 2019. “Kalau merasa menang Pilpres 2019 tak perlu memanfaatkan ASN atau para menterinya,” jelas Muslim.

Menurut Muslim, memanfaatkan ASN sangat terlihat Jokowi ingin memenangkan Pilpres 2019 hampir 98 persen. “Jokowi ingin terlihat didukung rakyat seperti dua periode saat menjadi wali kota Solo yang didukung hampir 98 persen,” papar Muslim.

Sebelumnya, Menkominfo ASN atau PNS di kementeriannya yang memilih pasangan calon nomor urut 02 di Pilpres 2019, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Ada dua desain stiker. Stiker pertama berwarna dasar merah, Rudiantara menamainya nomor satu. Sementara desain kedua berwarna dominan putih, ia menamainya nomor 2.

“Preferensi teman-teman memilih nomor satu atau nomor dua?” tanya Rudiantara dalam acara Kominfo Next di Hall Basket Senayan, Jakarta, Kamis (31/1).

Sontak pertanyaan itu memicu sorak sorai para pegawai Kominfo. Namun Rudiantara yang menyadari maksud dari sorakan para pegawai itu pun langsung mengklarifikasi bahwa voting itu tak berkaitan dengan Pilpres 2019.

Pria yang karib dengan sapaan Chief RA itu pun melanjutkan pemungutan suara berdasarkan teriakan terkencang. Hasilnya, desain nomor dua adalah yang sorakannya paling kencang.

Mengetahui hasil berdasarkan voting suara tersebut, ratusan pegawai Kominfo yang ada di ruangan itu pun semakin kencang berteriak. Dengan wajah serius, Rudiantara memanggil perwakilan pegawai yang memilih desain nomor dua.

“Coba ibu tadi yang nyoblos nomor dua sini,” ucap dia.

Para pegawai pun bersorak lagi. Dan, seorang perempuan pegawai naik ke panggung. Perempuan itu lalu diminta Rudiantara mengutarakan alasan memilih desain nomor dua. Namun, jawaban sang pegawai malah menjurus ke Pilpres 2019.

Bismillahirrahmanirrahim, mungkin terkait keyakinan saja, Pak. Keyakinan atas visi-misi yang disampaikan nomor dua, yakin saja,” ucap pegawai tersebut lugas.

Rudiantara pun mementahkan jawaban itu. Ia mengatakan ia bertanya soal desain stiker, bukan pilihan di Pilpres 2019.

Selanjutnya, Rudiantara memanggil perwakilan pegawai yang memilih desain pertama ke atas panggung. Ia pun menerima jawaban yang diterima bahwa alasan memilih stiker nomor 1 karena berkaitan dengan desain.

“Saya terima alasan yang nomor satu, tapi saya tidak bisa terima alasan nomor dua karena, mohon maaf, ibu tidak bicara mengenai desain. Terima kasih bu, terima kasih,” kata Rudiantara.