Prihatin Nasib Pengemudi Ojek, 2 Putri Presiden RI akan Bentuk Koperasi KOI & KOPI

Di tengah munculnya tudingan dari politikus PDIP bahwa Presiden Soeharto adalah guru para koruptor, putri Presiden kedua RI itu justru berdampingan mesra dengan putri Presiden pertama RI, Rachmawati Soekarnoputri. Keduanya mendampingi puluhan perwakilan pengemudi ojek se-Jabodetabek menemui Capres Prabowo Subianto di kediamannya, Kartanegara, Jakarta Selatan.

Walau tudingan politikus PDIP itu membuat sejumlah pihak marah, ternyata Titiek Soeharto justru tenang-tenang saja. Tak sedikit pun ia menunjukkan raut wajah jengkel atau kecewa. Yang marah justru warga masyarakat yang hari itu hadir bersamanya. Menurut mereka tudingan politikus PDIP itu bukan saja tidak berdasar, tapi juga keterlaluan.

“Pak Harto itu sudah meninggal dunia. Seperti halnya Bung Karno, banyak jasanya terhadap Republik ini. Janganlah orang yang sudah meninggal terus menerus diseret-seret, dijadikan bemper untuk semua kesalahan yang terjadi hari ini hanya demi kepentingan politik sesaat,” ujar koordinator Forum Rakyat, Lieus Sungkharisma.

Lieus mengatakan hal itu saat mendampingi puluhan Pengemudi Ojek se-Jabodetabek bertemu dengan Capres Prabowo Subianto di kediamannya, di Kartanegara, Jakarta Selatan, Jum’at (7/12).

“Yang luar biasa, pertemuan para pengemudi Ojek itu dihadiri pula oleh dua putri Presiden RI, Rachmawati Soekarno Putri dan Titiek Soeharto,” kata Lieus.

Menurut Lieus, kedua putri Presiden itu sengaja hadir untuk memberi dukungan pada Tukang Ojek yang ingin berjuang memperbaiki nasib mereka.

“Bu Rachma dan Bu Titiek hadir bukan semata-mata karena simpati dan prihatin, tapi juga ingin ikut bersama-sama mencarikan solusi atas nasib para pengemudi ojek tersebut,” ujar Lieus.

Dalam pertemuan yang dihadiri juga oleh Fuad Bawazier dan Ketua Fraksi Gerindra di DPR RI, Edi Prabowo itu, para pengemudi ojek menyampaikan berbagai keluhan kepada Capres Prabowo Subianto.

“Sebagai pengemudi ojek online, saat ini kami ini tak lebih dari kuli. Tapi mau apa lagi? Kami tak punya pilihan lain,” ujar salah seorang pengemudi ojek yang ikut hadir dalam pertemuan itu.

Karena itulah, kata Lieus, pertemuan menghasilkan sejumlah kesepakatan. Di antaranya adalah pendirian Koperasi Ojek Online Indonesia yang disingkat KOI dan Koperasi Ojek Pangkalan Indonesia atau KOPI. “Kedua koperasi ini berbasis aplikasi dan segera diurus segala perizinannya,” jelas Lieus.

Ditambahkan Lieus, baik KOI maupun KOPI nantinya akan menjadi koperasi yang dimiliki para pengemudi ojek dan para pengguna jasa ojek online di seluruh Indonesia.

“Dalam pertemuan itu, pak Prabowo, bu Rachma dan bu Titiek berjanji akan memperjuangkan terbentuknya dua koperasi ini,” jelas Lieus.

Para pengemudi ojek, ujar Lieus, menyambut gembira solusi yang ditawarkan itu. “Dalam waktu dekat mereka akan mendeklarasikan pembentukan KOI dan KOPI tersebut di Sentul dan akan dihadiri puluhan ribu pengemudi ojek se-Indonesia,” jelas Lieus.