Waketum HMS Arie Pujianto: Orde Baru Swasembada, Kini Impor Pangan, Ada yang Salah dengan Manajemen Negara Ini

Wakil Ketua Umum Hasta Mahardika Soehartonesia (HMS) Arie Pujianto berharap Indonesia bisa kembali menjadi negara yang memiliki program kedaulatan pangan yang terukur dan jangka panjang.

Salah satu visi dan misi yang diemban Arie sebagai wakil ketua umum HMS adalah bagaimana pembuat kebijakan di negeri ini mengembalikan pola pikir ekonomi kerakyatan sebagaimana pernah diusung Presiden Soeharto di zaman Orde Baru. Ini bukan pekerjaan mudah sehingga dia memulainya dengan memberikan tauladan.

Konsep perjuangan HMS, kata Arie, adalah ingin mengembalikan tiga pegangan Orde Baru yakni swasembada pangan, suasana politik aman dan nyaman serta pertumbuhan ekonomi stabil termasuk di dalamnya pemerataan pembangunan.

Sebagai negara agraris yang terinsipirasi dari pemikiran Soeharto, Arie amat kecewa dengan kenyataan bahwa Indonesia kini merupakan negara pengimpor pangan terbesar di dunia. Dengan jumlah penduduk 260 juta lebih, tentu potensi pasar Indonesia tidak main-main.

“Indonesia punya laut terpanjang di dunia, tapi kenapa impor garam. Tahun 1980-an kita pernah swasembada beras tapi kenapa kini kita impor. Berarti ada yang salah dalam manajemen negara ini,” kata Arie di Jakarta, Senin (29/11).

Swasembada pangan pada Orde Baru merupakan konsep pertahanan negara. Soeharto merupakan seorang prajurit militer yang cakap dan pintar. Ia berhasil menciptakan sistem pemerintahan serta kebijakan-kebijakan yang dibuat juga khas sentuhan militer: bersifat instruktif

Berdasarkan pemikiran tersebut Arie mengatakan Indonesia bisa rusuh jika impor pangan dihentikan. Padahal, pada masa awal Soeharto memerintah, keadaan ekonomi Indonesia sedang carut marut. Kemudian Presiden Soeharto bersama para arsitek Orde Barunya mengatur skema pembangunan yang detail agar target pembangunan bisa tercapai, termasuk swasembada beras.

“Menarik mengamati bagaimana Indonesia pada masa Orde Baru bisa mencapai swasembada beras dan mengapa sampai sekarang hal itu belum bisa terulang kembali. Kita butuh seorang pemimpin kuat jika ingin kembali swasembada pangan,” ujarnya

Sebagai praktisi hukum profesional Arie menunjukkan keberpihakan kepada petani dengan bergabung di berbagai organisasi petani. Petani, kata dia, merupakan orang yang paling dicintai Presiden Soeharto sekaligus kunci kemakmuran sebuah negara.

Arie pernah memberikan bantuan hukum kepada sejumlah petani yang mengalami masalah sengketa lahan hingga kegiatan rutin mengedukasi para petani.

“Saya pernah membantu petani tebu yang hasil panen mereka tidak dibeli asosiasi gula rafinasi. Saya pribadi ingin mendidik atau transfer knowledge, kenapa masyarakat Indonesia butuh gula setiap hari, tapi petani gula tidak sejahtera. Saya kira jalur yang akan dilalui HMS sudah jelas. Konsep Pak Harto jadi pijakan,” ujarnya.