Ini Penyebab Miss V Bau

Ilustrasi  (IST)
Ilustrasi Miss V (IST)

Apakah Anda mencium aroma tak sedap dari organ intim? Pada dasarnya, vagina atau biasa disebut Miss V memiliki bau yang khas. Namun pada beberapa kasus, vagina bisa mengeluarkan aroma tak sedap yang bisa mengganggu kehidupan seksual.

Dilansir laman Prevention, ada beberapa alasan yang menyebabkan vagina berbau tak sedap.

1. Stres

Apa yang Anda pikirkan, turut mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Menurut Lauren Streicher selaku pakar kesehatan seksual mengatakan bahwa stres dapat memicu perubahan hormonal yang menyebabkan vagina berbau tak sedap.

Untuk mengatasinya, kata dia, hindarilah hal-hal yang dapat menyebabkan stres. Jika vagina tetap berbau tak sedap, segera konsultasikan ke dokter untuk mencari penyebab yang tepat.

Baca juga:  Wow, Ada Kontes Miss V Berhadiah Ribuan Dollar

2. Gangguan saluran kencing

Ketika Anda mencium aroma tak sedap pada organ intim, bisa jadi hal ini sebenarnya bukan berasal dari vagina. Menurut Lauren, pada perempuan yang memiliki gangguan inkontinensia atau tak bisa menahan kencing, ia tak akan menyadari bahwa urin keluar sedikit demi sedikit yang pada akhirnya memicu bau tak sedap dari organ intim.

Untuk mengatasinya, segeralah konsultasikan gangguan Anda pada dokter. Beberapa obat-obatan dan terapi tertentu dapat memperbaiki kemampuan otot-otot di sekitar kandung kemih untuk menahan urin dengan baik.

3. Lupa mencabut tampon

Kedengarannya cukup aneh tapi dalam beberapa kasus ada perempuan yang lupa mengeluarkan tampon yang berisi darah haid dari organ intimnya. Akibatnya, hal ini memicu bau tak sedap yang bersumber pada organ intim Anda.

Baca juga:  Miss V Hitam, Bahaya?

4. Infeksi bakteri

Lauren mengatakan bahwa penyebab umum vagina berbau tak sedap adalah ketidakseimbangan bakteri baik di dalam vagina. Hal ini memicu bau amis pada vagina dan masalah iritasi. Bakteri baik pada dasarnya bertugas melawan bakteri jahat penyebab infeksi yang memicu bau tak sedap.

Pada beberapa kasus infeksi bakteri, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik. Tapi sebelum menjalani pengobatan antibiotik, ada baiknya Anda lebih memusatkan perhatian Anda pada kebersihan vagina seperti rajin mengganti celana dalam dan memastikannya kering usai buang air kecil.