Ribuan Jamaah Padati Mujahadah Rubu’ussanah Wahidiyah di Gresik

Ribuan jamaah memadati acara Mujahadah Rubu’ussanah Jamaah Wahidiyah Miladiyyah Kabupaten Gresik yang digelar di Balongdinding, Menganti, pada Sabtu (11/10/2025). Kegiatan yang diselenggarakan setiap tiga bulan sekali ini merupakan tradisi doa bersama untuk keselamatan dan kesejahteraan bangsa serta seluruh umat (jami’al alamin).

Acara tersebut dihadiri langsung oleh Hadrotul Mukharom Romo Yai Abdul Hamid Madjid Ra, selaku Shohibul Miladiyyah, bersama ribuan pengamal Sholawat Wahidiyah dari berbagai daerah di Jawa Timur seperti Surabaya, Sidoarjo, Madura, Lamongan, Mojokerto, Nganjuk, hingga Kediri. Para jamaah hadir melalui perwakilan imam-imam jamaah daerah masing-masing.

Suasana acara berlangsung khidmat dan penuh kekhusyukan. Sejak awal hingga akhir, para pengamal Sholawat Wahidiyah duduk bersimpuh dengan penuh adab spiritual. Rangkaian acara dimulai dengan tasyafu’an dan istighotsah, dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, mujahadah, tahlil, serta sambutan dari para pengamal. Puncak kegiatan diisi dengan Fatwa Amanah dan Doa Restu yang disampaikan oleh Romo Yai Abdul Hamid Madjid Ra.

Baca juga:  Polda Jatim Perintahkan Polres Gresik Dalami UD. SAP yang Diduga Ilegal

Dalam fatwanya, Romo Yai Abdul Hamid Madjid Ra menuturkan sejarah singkat lahirnya Sholawat Wahidiyah yang berawal sekitar tahun 1959, ketika Hadrotul Mukharom Mbah Kyai Abdul Majid Ma’roef Ra, selaku muallif, menerima amanat alamat ghoib untuk membangun dan menguatkan mental umat melalui jalan batiniah — dengan menumbuhkan kesadaran kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.

Dari proses spiritual itu, pada tahun 1963 lahirlah Sholawat Wahidiyah beserta ajarannya yang terkenal dengan empat pokok utama:

-Lillah Billah

-Lirrosul Birrosul

-Yukti Kulla Dzi Haqqin Haqqoh

-Taqdiimul Aham Fal Aham Tsummal Anfa’ Fal Anfa’

Romo Yai Abdul Hamid menjelaskan bahwa mujahadah dalam Sholawat Wahidiyah bermakna “memerangi hawa nafsu dengan sungguh-sungguh agar sadar kepada Allah dan Rasul-Nya,” sehingga keimanan dan ketakwaan tertanam dalam hati yang jernih dan ma’rifat billah.

Baca juga:  UD. SAP yang Diduga Ilegal Beberapa Hari Kemarin Masih Produksi, Kinerja Pihak Terkait Terkesan Mandul

Di akhir fatwanya, beliau berpesan agar seluruh jamaah memaksimalkan kekuatan rohaninya dalam bermujahadah, memohon kepada Allah agar bangsa Indonesia terhindar dari berbagai bencana — baik bencana alam maupun moral.

“Mari kita mohon dengan mujahadah agar bangsa dan negara diselamatkan, agar akhlak dan moral umat diganti dengan hati yang bersih, hingga rahmat dan ridho Allah SWT menyertai sanubari kita semua,” tutur Romo Yai Abdul Hamid Madjid Ra.

Acara ditutup dengan doa bersama dan pembacaan Sholawat Wahidiyah secara berjamaah yang menggema khidmat di seluruh arena Rubu’ussanah. Pewarta: Hadi Hoy

 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News