Ketua DPRD Jakarta dari PKS dituding tidak pernah serius memproses surat dari Anies Baswedan untuk menjual saham bir milik Pemprov Jakarta.
“Pak RK jangan bohong. Itu rencana Anies (menjual saham bir-Red) dan suratnya sudah dikirim dari beberapa tahun lalu. Kalau DPRD (PKS) serius tinggal ketuk palu. Sejak Agustus lalu (DPRD-PKS) tak pernah memproses,” kata loyalis Anies Baswedan, Geisz Chalifah di akun X (Twitter), Selasa (19/11/2024).
Geisz mengatakan seperti itu menanggapi berita dari suara.com berjudul “RK-Suswono Janji Jual Saham Bir Delta Jika Menang Pilkada, Duitnya Buat Bangun Sekolah”
Kata Geisz, surat Anies ke DPRD Jakarta untuk menjual saham bir masih berlaku sampai sekarang.”Sepanjang tak ada surat pembatalan dari Pj Gubernur Jakarta, surat dari Anies masih berlaku,” paparnya.
Pasangan calon (paslon) Pilgub DKI Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono, disebut berjanji akan menjual saham Pemprov DKI di perusahaan minuman beralkohol, PT Delta Djakarta.
Hal ini disampaikan oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Fahira Idris. Senator Dapil Jakarta itu salah satu tokoh yang hadir dalam kampanye akbar RK-Suswono di Lapangan Cendrawasih, Jakarta Barat, Kamis (14/11/2024) lalu.
Saat berorasi, Fahira sempat mengatakan RK-Suswono bakal menutup pabrik PT Delta Djakarta dalam 100 hari kerja pertama bila terpilih. Belakangan, ia meralat ucapannya, dan menyatakan maksudnya adalah RK-Suswono akan menjual saham Pemprov DKI di perusahaan minuman beralkohol itu.
“Bukan menutup [pabrik PT Delta Djakarta], tetapi mencabut saham PT Delta. Menutup kepemilikan saham,” ucapnya melalui pesan singkat kepada Tirto, Jumat (15/11/2024).
Fahira mengeklaim warga Jakarta menginginkan Pemprov DKI melepaskan saham PT Delta Djakarta. Namun, Pemprov DKI hingga sekarang tak juga melepaskan saham pabrik yang memproduksi bir merk Anker tersebut. Maka itu, Fahira mengapresiasi RK-Suswono yang diklaim berani melepas saham PT Delta Djakarta jika terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI.
“Bagi saya, komitmen ini adalah langkah berani yang patut diapresiasi,” tutur Fahira.
“Kita tahu, pasangan RIDO (Ridwan Kamil-Suswono) didukung mayoritas parpol di DPRD DKI Jakarta, sehingga pengambilan keputusan untuk menjual saham bir di DPRD InsyaAllah tidak akan menemui kendala,” lanjutnya.
Janji kampanye RK-Suswono ini sebetulnya bukan terobosan baru yang digaungkan calon pemimpin Jakarta. Sebelumnya, Eks Gubernur DKI, Anies Baswedan, ketika kampanye Pilkada DKI 2017 juga berjanji akan melepas saham PT Delta Djakarta jika terpilih.
Namun, hingga selesai menjabat Gubernur DKI periode 2017-2022, Anies tak kunjung merealisasikan janji kampanyenya tersebut. Padahal, Anies berulang kali mengatakan kepemilikan saham DKI di perusahaan minuman beralkohol adalah hal yang tidak pantas. Anies melihat investasi pemprov DKI di PT Delta Djakarta tidak berdampak signifikan pada kesejahteraan rakyat.
Pemprov DKI Jakarta memiliki saham di PT Delta Djakarta sejak 1970 pada era Gubernur Ali Sadikin. Pemprov DKI Jakarta memiliki 26,25 persen saham di PT Delta Djakarta Tbk. Saham mayoritas dikuasai oleh San Miguel Malaysia dengan 58,33 persen. Sejak 1984, PT Delta Djakarta menjadi perusahaan yang masuk dalam Bursa Efek Jakarta. Perusahaan bir San Miguel Corporation pada 1990-an mulai ikut berperan dalam Delta Djakarta.
Jejak kiprah PT Delta Djakarta bisa ditarik sampai ke zaman kolonial. Mulanya korporasi ini bernama Archipel Brouwerij Compagnie yang eksis sejak 1932. Di zaman Jepang, setelah orang-orang Belanda minggat ke Australia dan jadi tawanan perang, pabrik bir ini diambil alih oleh Jepang. Setelah Jepang kalah, orang-orang Eropa berkuasa kembali atas pabrik ini.
Di masa-masa nasionalisasi, perusahaan bir ini yang termasuk dinasionalisasi Pemerintah Indonesia. NV Archipel Brouwerij Compagnie pun memakai nama PT Delta Djakarta.
Pada 2021, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Riza Patria, berdalih proses penjualan saham di PT Delta Djakarta terganjal persetujuan DPRD DKI. Riza mengaku tak mengetahui secara detail berapa harga saham yang ditawar oleh Pemprov DKI kepada DPRD.
Namun, pada Maret 2021, Badan Pembina Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI menaksir keuntungan menjual saham PT Delta Djakarta yang akan diperoleh Pemprov mencapai Rp800 miliar. Saat itu dengan hitungan asumsi harga Rp3.800 per lembar saham.
DPRD DKI memang berulang kali menolak permintaan pemprov untuk menjual saham di PT Delta Djakarta. Ketua DPRD DKI periode 2019-2024, Prasetyo Edi Marsudi, bahkan sempat menegaskan tidak akan mengizinkan pemprov melepas saham PT Delta Djakarta selama ia masih menjabat sebagai pimpinan Kebon Sirih–markas DPRD DKI.
“Selama saya menjabat, saya tidak akan setuju karena tidak ada penyertaan modal. Keuntungan mereka (PT Delta Tbk) Rp300 berapa miliar,” ujar Prasetyo di Jakarta, Senin (1/8/2022).
Pimpinan DPRD DKI kala itu menilai pendapatan asli daerah (PAD) DKI dari penjualan bir tergolong tinggi. Dividen yang diterima Pemprov DKI dari produksi PT Delta Djakarta tidak bisa dibilang sedikit.
Pada 2023, BP BMUD DKI Jakarta mencatat dividen atau pembagian laba dari perusahaan minuman beralkohol ini mencapai Rp68,31 miliar atau urutan ketiga di daftar dividen tertinggi untuk Pemprov DKI tahun lalu.