Menlu Retno Akui RI tak Menutup Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyatakan bahwa Indonesia tidak menutup upaya normalisasi hubungan dengan Israel. Namun, Indonesia memberikan syarat kepada Israel yakni untuk mengakui kemerdekaan Palestina.

Retno mengatakan solusi dua negara syarat mutlak yang harus dipenuhi Israel. “Banyak tekanan kepada Indonesia agar Indonesia mulai melakukan normalisasi hubungan dengan Israel dan saya sampaikan kita tidak menutup diri tetapi ada syaratnya kalau two states solution dapat terwujud yang berarti Palestina merdeka,” kata Retno dalam wawancara dengan kompas.com beberapa waktu lalu.

Kata Retno, Indonesia bisa melakukan normalisasi dengan Israel jika negara tersebut mengakui Palestina sebagai negara yang berdaulat.

“Palestina memiliki negara dan diakui oleh Israel untuk berdampingan dengan Israel maka di titik itulah kita akan siap melakukan normalisasi dengan Israel,” jelasnya.

“Namun jika tidak ada solusi kedua negara tak ada pengakuan terhadap Palestina maka belum saatnya membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” ungkapnya

Diberitakan sebelumnya Israel dan Indonesia disebut telah mengadakan pembicaraan mengenai normalisasi hubungan kedua negara pembicaraan itu disebut berlangsung selama 3 bulan terakhir.

Namun laporan yang tak bersumber tersebut menyatakan bahwa sebagai imbalan atas terjalinnya hubungan dengan Israel, Yerusalem akan berhenti menghalangi Indonesia bergabung ke OECD dilansir dari The times of Israel pada Kamis 11 April 2024. Laporan tersebut mengatakan OECD juga terlibat dalam pembicaraan tersebut.

OECD sendiri adalah organisasi ekonomi yang saat ini mencakup 38 negara dengan perekonomian terkemuka di dunia Kendati demikian Kemenlu RI melalui juru bicaranya lalu Muhammad Iqbal menepis isu bahwa Indonesia akan menormalisasi hubungan dengan Israel demi keanggotaan OECD.

Ia menegaskan Indonesia akan selalu konsisten berada di garis terdepan untuk membela hak-hak bangsa Palestina.