Kajian Politik Merah Putih: Taipan Oligarki di Balik Rekayasa Kemenangan Prabowo-Gibran

Taipan oligarki mendukung Prabowo-Gibran dengan menggelontorkan dana dan merekayasa kemenangan Paslon 02 yang didukung penguasa.

“Taipan Ooligarki ambil posisi mengawal Paslon Prabowo – Gibran lengkap dengan rekayasa angka kemenangannya,” kata Koordinator Kajian Politik Merah Putih Sutoyo Abadi kepada redaksi www.suaranasional.com, Sabtu (24/2/2024).

Dukungan taipan oligarki ke Paslon 02, kata Sutoyo tidak lepas dari sosok Gibran yang merupakan putra sulung Jokowi. Selama ini taipan oligarki sangat diuntungkan oleh Jokowi.

“Kalau rekayasa berhasil menjadikan Prabowo sebagai Presiden, tidak akan lama. Karena Jokowi dan Oligarki memiliki Gibran yang yang harus menjadi presiden untuk kepentingan politik Jokowi dan oligarki,” jelas Sutoyo.

Keberanian Jokowi melawan PDIP, kata Sutoyo tidak lepas dari dukungan dari taipan oligarki.

“Seperti kilas balik tipuan ke PDIP sudah terbukti setelah Jokowi jadi presiden dengan dukungan full PDIP Presiden dan Jokowi pura-pura menerima harus menyandang sebagai Petugas Partai. Akhirnya menikam PDIP bersama kekuatan Oligarki menghancurkan PDIP,” ungkapnya.

Keterbatasan Gibran yang masih sangat rentan dari kemampuan diri sebagai pemimpin yang memiliki kemampuan berpikir dan bersikap apalagi sebagai presiden. Adalah tetap dalam kawalan dan kendali taipan oligarki.

“Proses kepemimpinan jauh dari seleksi kompetitif untuk melahirkan pemimpin yang berkualitas dan matang . Menabrak semua rambu rambu konstitusi dan rekayasa Pilpres dengan kecurangan yang telanjang adalah realitas yang telah terjadi,” ungkapnya.

Semua pejabat negara termasuk para menteri, Gubernur / Bupati semua tergantung dan dalam kawalan super ketat oleh Jokowi dan Oligarki dengan segala akibat dan resikonya.

“Dalang dan sutradara kekacauan Pilpres 2024 yang kelewat batas adalah Oligarki, tidak akan dipedulikan, sistem kenegaraan rusak parah. Pilpres 2024 hanyalah aksesoris asal paslon 2 harus menang dan Gibran sebagai Cawapres pengganti Prabowo,” pungkasnya.