Partai Keadilan Sejahtera (PKS) punya irisan dengan Wahabi terutama dalam bidang Tauhid seperti rububiyah, uluhiyah dan al-asmâ’ was-shifât.
“PKS punya irisan dg wahabi yah bisa jadi, namanya satu agama. Gak usah mengelak. Santai saja,” kata mahasiswa Indonesia S2 Hubungan Internasional Lille Prancis, Hasmi Bakhtiar di akun X (Twitter), Kamis (18/1/2024).
Hasmi mengatakan, PKS berupaya menghilangkan identik dengan Wahabi.
“2024 begini masih ada aja yang main kucing2an wahabi. Yang satu maksain PKS identik dg Wahabi, yang satu lagi mati2an menolak,” jelasnya.
Gus Miftah membandingkan ahlul sunnah wal jamaah dengan Wahabi. Saat menyebut Wahabi, Gus Miftah mengatakan, di Indonesia, Wahabi identik dengan PKS.
“Dakwah ala NU itu menyenangkan atau menakut-nakuti? Dakwah yang menyenangkan itu ada di Ahlul Sunnah Wal Jamaah, yang jamaahnya namanya Nahdlatul Ulama,” kata Gus Miftah.
“Sementara sebaliknya yang menakuti-nakuti dan banyak ngasih peringatan, di Indonesia itu identik dengan Wahabi. Wahabi itu identik dengan PKS, makanya saya tidak yakin kalau orang NU bisa maju bareng dengan PKS,” sambung Gus Miftah.
Ketua Umum DPW PKS Lampung Ahmad Mufti Salim menampik ucapan penceramah Miftah Maulana Habiburrahman atau dikenal sebagai Gus Miftah yang menyebut PKS identik kelompok wahabi karena menggunakan dakwah dengan sifat menakut-nakuti. Mufti menilai cara tafsir ayat yang Gus Miftah lakukan ngawur dan bisa mengganggu persatuan umat.
“Cara tafsir Gus Miftah yang tidak sesuai kaidah keilmuan pesantren yang saya permasalahkan. Ini tidak baik secara ilmiah dan bahaya secara sosial. Bisa mengganggu persatuan umat,” ungkap Mufti, Rabu (17/1/2024) dikutip dari Republika.