Para keturuanan Nabi Muhammad SAW (habaib) dituding sebagai sumber radikalisme agama. Mereka ini mengklaim sebagai keturunan Nabi Muhamamd dan menganggap rendah warga pribumi.
“Yang lebih berbahaya dari itu, radikalisme berasal dari Habaib. ISIS ketuanya al-Bagdadi itu mengklaim keturunan Nabi Muhammad,” kata Fuad Plered di akun Channel YouTube-nya saat bertemu dengan Ganjar Pranowo.
Dalam mencegah radikalisme, Fuad mengatakan, perlunya bersatu NU dan PDIP. “NKRI itu berdiri atas kesepakatan PDIP dan NU. Sekarang ini NU diacak-acak,” paparnya.
Ia juga mengatakan, calon presiden kubu sebelah keturunan antek penjajah Belanda. Kedatangan mereka ke sini dengan istilah kapiten. “Bung Karno mempunyai kepikiran untuk mengektradisi mereka (keturunan Yaman)karena musyawarah KH Wahab Hasbullah karena dikasihani karena negaranya miskin,” jelas Fuad Plered.
Fuad pernah mengatakan, seorang pribumi yang menjadi budak para habib itu sebagai pengkhianat. Mereka tidak ikut mensyukuri warisan dari leluhur, berupa NKRI. Meski tak menyebut nama, diduga Habib Bahar cs.
Kemudian Fuad mengutip kalam Allah di Alquran. “Sesungguhnya jika kamu bersyukur , niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu. Tapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) pasti azab-Ku sangat berat,”.
Fuad mengingatkan kembali kepada para pribumi, siapapun, termasuk kiai, maupun Gus. jangan menghianati para leluhur dengan mengkufuri nikmat dari Allah.
“Leluhur itu nikmat dari Allah SWT. nusantara ini, sebegitu indahnya, sampai menjadi NKRI ini warisan yang perlu dijaga. Siapa yang mengkhianati itu, pasti celaka. bukan hanya di dunia, tapi di akhirat,” terangnya.