Tak Datangi Mahasiswa yang Ajak Diskusi, Aktivis Politik: Gibran Anti-Dialog

Gibran Rakabuming Raka tidak suka berdialog ketika tidak mau mendatangi para mahasiswa yang meminta untuk berdiskusi.

“Ciri khas Gibran anti-dialog. Ketika didatangi para mahasiswa untuk diajak berdiskusi, Gibran pasti menolak. Ia hanya mau berbicara dengan kalangan yang tidak berpendidikan,” kata aktivis politik Rahman Simatupang kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (20/12/2023).

Menurut Rahman, Gibran tidak terbiasa berdiskusi dengan kalangan mahasiswa maupun intelektual. “Gibran tidak pernah ditempa dalam aktivis pergerakan mahasiswa. Ia menjadi pemimpin yang instan,” jelasnya.

Kata Rahman, kelakuan Gibran yang menolak berdiskusi dengan mahasiswa sangat berbahaya ketika berkuasa. “Bisa saja ketika berkuasa ia menggunakan tangan besi karena anti-dialog,” ungkap Rahman.

Puluhan mahasiswa dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia Wilayah Jawa Tengah (Jateng) Yogyakarta mengajak debat calon wakil presiden nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka di depan Balai Kota Solo, Senin (18/12/2023).

Mahasiswa mengenakan pakaian hitam melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Wali Kota Solo yang juga calon wakil presiden nomor urut dua sekitar pukul 16.00 WIB.

Mereka membawa dua spanduk, masing-masing bertulis Evaluasi 9 Tahun Rezim Jokowi dan Tahta untuk Rakyat. Mereka membawa jagung dan mengenakan kaus bertulis Republik Rasa Kerajaan.

Namun, saat sejumlah orang mahasiswa melakukan orasi suaranya tak begitu jelas terdengar meskipun memakai pengeras suara. Ada kegiatan seni dari Kwartir Cabang Kota Solo di halaman Balai Kota Solo