Ketua BEM UGM Diintimidasi, Muslim Arbi: Rezim Jokowi Fasis dan Anti-Demokrasi

Rezim Joko Widodo (Jokowi) fasis dan anti-demokrasi dengan adanya intimidasi terhadap Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Gielbran Muhammad Noor. Intimidasi terjadi setelah Gielbran menobatkan Jokowi sebagai alumni yang paling memalukan.

Demikian pengamat politik Muslim Arbi dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (20/12/2023). “Intimidasi ini ada yang memerintah terlebih lagi Jokowi mengatakan soal etika ketimuran ketika ditanya wartawan terkait penobatan alumni UGM paling memalukan oleh BEM UGM,” jelasnya.

Kata Muslim, Rezim Jokowi tidak suka kritik di mana lebih mementingkan pembangunan. “Rezim Jokowi melakukan konsolidasi politik dengan memperkuat di parlemen. Sehingga tidak ada upaya pemakzulan oleh DPR,” ungkapnya.

Menurut Muslim, indeks demokrasi di era Rezim Jokowi sangat menurun drastis. “Jokowi menjadi presiden melalui demokrasi tetapi membungkam demokrasi,” ungkap Muslim.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Gielbran Muhammad Noor buka suara soal adanya intimidasi yang didapatkannya akhir-akhir ini.

Intimidasi tersebut didapatkannya setelah menobatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi alumni UGM paling memalukan.

Gielbran mengaku saat itu ada oknum mengaku intel mendatangi Fakultasnya di UGM. Hal ini disampaikannya saat menjadi bintang tamu di podcast Abraham Samad.

“Baru saja sebelum ke sini, fakultas saya didatangi oleh oknum yang mengaku Intel. (Iya saya dicari), meminta biodata dari saya pribadi melalui fakultas,” ucapnya dikutip dari Youtube Abraham Samad yang diunggah pada Selasa (19/12/2023).

Tak Datangi Mahasiswa yang Ajak Diskusi, Gibran Cupu