Oleh : Indra Adil (Eksponen PKM IPB 77/78)
Puan Maharani adalah Khittah PDIP selama 9 Tahun belakangan ini. Artinya selama 9 tahun terakhir, Puan Menjadi Pusat Perhatian dan Pusat Harapan PDIP sekaligus Pusat Keselamatan Trah Soekarno. Artinya selama 9 tahun terakhir ini, seluruh potensi PDIP adalah untuk menjadikan Puan sebagai Penyelamat PDIP sekaligus Penyelamat Trah Soekarno dengan menempanya untuk menjadi Presiden RI pada tahun 2024. Itu menjadi Khittah PDIP dalam 9 tahun terakhir.
Tetapi itulah politik. Ada pihak yang tidak nyaman dengan hal tersebut, maka dibuatlah Skenario Penenggalaman Puan sekaligus Pemunculan Nama Baru dalam komunitas yang sama. Ini persis sama dengan Pengenalan Jokowi di awal-awal Tahun 2000-belasan atau 13 tahun yang lalu oleh Komunitas Intelejen Indonesia di bawah Komando Hendro Priyono. Semua itu atas pesanan Amerika yang menjadi Pusat Operasional Globalis atau Illuminati Dunia. Tentu saja dibantu CSIS sebagai Tangan Terpercaya mereka di bawah Komando Liem Bian Koen dan Liem Bian Kie. Jangan lupa, mereka berdua adalah juga Motor Utama Gerakan Mahasiswa ’66 di tahun-tahun berakhirnya Kekuasaan Soekarno sekaligus Motor Pendukung Utama Orde Baru. Mereka pulalah Tangan Perantara antara CIA dengan Gerakan Penggulingan Soekarno yang didisain oleh Dewa sekaligus Bos Besar mereka di Indonesia, Pater Beek (Josephus Gerardus Beek), seorang Pastor Jesuit kelahiran Amsterdam yang mendapat Petunjuk dari CIA sebagai salah satu Tangan Intelejen Dunia di bawah Illuminati sampai saat ini. Belakangan mereka justru berperan sebagai Pater Beek menjadi Otak Penggulingan Orde Baru dalam Gerakan Reformasi 1998 bersama James Riyadi dengan dibantu Komunitas Intelejen Indonesia di bawah Komando Wiranto yang saat itu menjadi Panglima ABRI. Panglima Tentara mengkhianati Panglima Tertingginya sendiri. Sejarah Pengkhianatan Soeharto kepada Soekarno berulang kepada dirinya.
Bagaimana mengembalikan Puan pada posisinya semula?
Ada 2 Opsi Penting yang bisa dilakukan. Keduanya sudah tentu dengan membuang Ganjar sebagai Capres PDIP, kecuali Ganjar dalam hari-hari terakhir ini Elektabilitasnya Meningkat Tajam Tanpa Rekayasa. Tetapi tampaknya kita harus Skeptis terhadap kemungkinan tersebut, mengingat Ganjar sejak awal dimunculkan dengan cara Rekayasa yang terkait dengan Penyingkiran Puan sebagai Capres PDIP. Lalu setelah membuang Ganjar, apa yang bisa dilakukan?
1. Opsi 1 adalah kembali kepada Khittah PDIP selama 9 tahun terakhir ini, Mencalonkan sekaligus Mendaftarkan Puan Maharani sebagai Capres PDIP yang resmi dan Sah. Buang jauh-jauh serangan-serangan terhadap Puan melalui Media apapun yang pasti akan sangat amat gencar dilakukan oleh Para Taypan dan Pemegang Skenario Penghancuran Trah Soekarno di tahun-tahun ke depan ini. Memang tidak mudah dan pasti sangat berat, tetapi itu setidaknya merupakan Pembelaan Diri Terbaik saat ini, karena Peruntuhan Trah Soekarno sudah di depan mata. Tidak ada Perlawanan Terbaik kecuali oleh Keturunan Soekarno sendiri. Dan hal itu akan menggerakkan seluruh komponen Soekarnois di seluruh Indonesia untuk turut melawan. Bagaimanapun Soekarno adalah Pahlawan Nasional sekaligus Pahlawan Internasional yang bersama Kennedy berjuang melawan Lucifer Dunia Illuminati. Keduanya tenggelam dilanda Kekuatan Global Dunia Illuminati Freemason. Ingat dan jangan lupakan, Soekarno adalah satu-satunya Kepala Negara di dunia yang pernah MELARANG DAN MEMBUBARKAN ILLUMINATI/FREEMASON di negara yang dipimpinnya. Dan jangan nafikan, hal itu terjadi saat Dunia sedang Dalam Genggaman Kuat Illuminati/Freemason yaitu di tahun 1962.
Keputusan ini tertera dalam Surat Keputusan Presiden RI Soekarno Nomor 264 Tahun 1962. Melalui Keppres tersebut, Presiden RI pertama ini juga melarang enam perkumpulan lainnya yakni Liga Demokrasi, Rotary Club, Divine Life Society, Moral Rearmament Movement, Ancient Mystical Organization Of Rosi Crucians (AMORC) dan Baha’i. Keenam institusi yang dilarang tersebut merupakan tangan-tangan Illuminati yang beroperasi di Indonesia. Pahami, Illuminati Freemasonry tidak akan pernah melupakan hal ini, apalagi Soekarno tidak berhenti di situ, ia melangkah dengan mendeklarasikan Indonesia keluar dari Badan Internasional PBB pada 7 Januari 1965 dan membentuk Poros Baru Dunia, CONEFO (Conference of New Emerzing Force) pada tanggal yang sama yang anggotanya merupakan Negara-negara Dunia Ketiga yang memilih Non Blok dalam pertarungan antara Blok Amerika dan Blok Uni Soviet saat itu. Deklarasi ini ditindak lanjuti dengan Surat Resmi Presiden RI kepada PBB pada tanggal 20 Januari 1965. CONEFO pada akhirnya dibubarkan oleh Soeharto atas Perintah Amerika pada 11 Agustus 1966. Tenggelamlah Satu Tokoh Dunia Penentang Illuminati Freemasonry Terbesar sekaligus Terbaik yang pernah ada di dunia. Salut Bung Besar, Jasa Anda Pasti Tetap Dikenang Dunia! Kini posisi Soekarno tersebut sedang diperankan oleh Putin dari Rusia. “Go to hell” Globalis Dunia!
Sayangnya Opsi Pertama ini sangat bergantung kepada Perkembangan yang ada di dalam Koalisi Perubahan. Bila AHY dari Partai Demokrat tidak terpilih sebagai Cawapres Koalisi Perubahan, barulah peluang terbuka dengan PDIP mengajukan Capres Puan Maharani dan Cawapres AHY dari Partai Demokrat. Untuk merealisasikan hal ini, bagi PDIP hanya membutuhkan langkah pendek saja, toh saling pengertian sudah terjalin. Langkah ini sekaligus akan menutup peluang Anies menjadi Capres karena satu partai pendukungnya mengundurkan diri.
2. Opsi Kedua adalah Opsi yang mengharuskan PDIP mundur selangkah untuk maju meraih kemenangan di semua lini pada langkah berikutnya. PDIP mau tidak mau harus mengorbankan ambisi mencalonkan Capres, tetapi cukup Cawapres saja. Yaitu Cawapres dari Capres Partai Gerindra dengan menyodorkan Kontrak Kesepakatan pada tahun 2029 nanti Gerindra Wajib Sepakat Mendukung Capres dari PDIP dengan Cawapres dari Gerindra. Maka jadilah Puan Maharani Cawapres dari Prabowo untuk tahun 2024 dan Insyaa Allah Capres RI untuk tahun 2029 dengan Cawapres dari Gerindra. Ini adalah Opsi Paling Mudah untuk dilaksanakan dan Paling Besar Peluang untuk Kemenangannya. Juga menjadi Sekolah Gratis untuk Magang Presiden Periode berikutnya bagi Puan. Dan perlu dipahami, berjuang melawan apapun bagi Puan Maharani saat ini, bekerjasama dengan Prabowo adalah Opsi Terbaik yang bisa diambil.
Apapun opsi yang diambil dari kedua opsi di atas, yang PASTI, kedua opsi yang diambil akan *mengembalikan Kekompakan PDIP seperti semula*, seperti saat-saat PDIP memenangkan Pemilu sekaligus Pilpres pada tahun 2014 dan 2019. Karena seluruh slagorde PDIP siap bertempur pada jalur yang telah ditetapkan bertahun-tahun sebelumnya, ketimbang menggali kuburannya sendiri seperti saat ini. Artinya, kembali kepada Khittah Perjuangan PDIP yaitu mengembalikan Puan kepada Hak Politiknya yang telah ditanamkan selama bertahun-tahun sekaligus Menyelamatkan Trah Soekarno dari Keterpurukannya yang tidak lama lagi akan terjadi bila tak ada Trah Soekarno yang manggung di Kancah Perpolitikan Nasional sebagai salah satu Tokoh Kunci Pemimpin Bangsa. Megawati Soekarnoputri tinggal menunggu waktu pamit dari Dunia Kangouw Perpolitikan Nasional dan itu takkan lama lagi.
Wallahu a’lam…
Jakarta Selatan, Minggu 9 Juli 2023.