Puncak Bulan Bung Karno di GBK, Beathor: Di atas Panggung Secara Terbuka Mega Menyerang Jokowi untuk Mundur

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri secara terbuka menyerang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mundur sukarela saat puncak Bulan Bung Karno di GBK.

“Di atas panggung secara terbuka Mega menyerang Jokowi agar mundur saja secara sukarela,” kata Penasihat Repdem Beathor Suryadi kepada redaksi www.suaranasional.com, Senin (26/6/2023). “Jokowi pun penyepelekan pidato Mega yang berapi- api dengan kalimat yang sangat sederhana ‘Selama Berjuang…Menang…Menang’. Pidato tanpa isi itu untuk memenuhi keinginan Mega,” jelas Beathor.

Beathor mengatakan, serangan Mega bukan tanpa alasan karena kemenangan Jokowi adalah buah kerja kader di semua dapil dengan mengutamakan mencoblos nomor Presiden, lalu mencoblos nomor kader. “Ini adalah konsekuensi dari pelaksanaan Pemilu dan Pilpres serentak,” paparnya.

Kemenangan Jokowi dalam pelaksanaannya sebagai petugas partai tidak melaksanakan lima mantap dan disiplin kader PDIP. Bahkan pada periode ke 2, Jokowi secara terang benderang mengubah orientasi ideologi dari sosialis/Nawa Cita menjadi kapitalistik dengan UU Omnibus Law.

“Merusak alam dengan berbagai tambang dan bahkan menjual pasir adalah wujud kapitalistik tersebut,” tegasnya.

Pidato mantan Wali Kota Solo di Puncak Bulan Bung Karno itu sangat jauh dari makna jika dibandingkan dengan pidatonya saat di acara Musra Relawan Jokowi.

“Perselisihan atas dukungan terhadap calon presiden ini semakin tajam,” tegas mantan tahanan politik era Soeharto ini.

Mega menggunakan gerakan terbuka untuk mendukung Ganjar Pranowo. Sementara Jokowi dengan strategi bawah tanahnya, gerakan berbisik agar relawannya bekerja keras untuk kemenangan Prabowo Subianto.

“Mega berteriak agar kader tegak lurus dalam koordinasi partai, sementara Jokowi dengan berbisik, konsolidasi Kabinet untuk kemenangan Menteri Pertahanannya,” ungkap Beathor.

Beathor menegaskan, pidato Mega di GBK saat Puncak Bulan Bung Karno tertuju ke Jokowi. “Petugas partai yang mbalelo,” pungkasnya.