Berbagai lembaga survei mempunyai data bahwa elektabilitas Anies Baswedan palingn tinggi dibandingkan bakal calon presiden lainnya seperti Ganjar Pranowo, Prabowo, Airlangga Hartarto dan Puan Maharani.
“Dapat informasi dari berbagai lembaga survei maupun pelacakan media sosial elektabilitas Anies Baswedan jauh melampui Ganjar, Prabowo maupun Puan,” kata Ketua Umum Partai Masyumi di Channel YouTube-nya, Rabu (19/4/2023).
Elektabilitas Anies tertinggi, kata Ahmad Yani pernah diungkap Syahganda Nainggolan melalui Google Trends. “Syahganda ahli penelitian kuantitatif,” paparnya.
Mengutip pernyataan almarhum Ridwan Saidi, Ahmad Yani menilai lembaga survei seperti tukang di mana sumber dana dan datanya tidak terbuka. “Jangan-jangan survei di atas komputer. Berani ngak mereka disumpah, membuka sumber dana. Lembaga survei menjadi partisipan. Rizal Ramli menilai lembaga survei menjadi buzzer,” tegas Ahmad Yani.
Ahmad Yani mengatakan, jika Pilpres dilaksanakan hari ini, Anies menjadi pemenangnya. “Dilakukam pilpres hari ini, Anies menang jika tidak dicurangi. pemilu bukan hanya mencoblos tapi menghitungnya,” ungkapnya.
Selain itu, kata Ahmad Yani, berdasarkan Refly Harun, Anies berpotensi gagal menjadi capres karena tiga parpol yang mengusungnya berguguran karena tiga memenuhi 20 persen Presidential Threshold (PT).
“Ada Peninjauan Kembali (PK) Moeldoko ke MA. Kita mengkalkulasi PK diterima, artinya 2 parpol PKS dan NasDem yang mengusung Anies. Ini tidak memenhuhi PT 20 persen. Keputusan MA jelang pendaftaran Aanies. Dua parpol yang mengusung Anies tidak memenuhi syarat PT 20 persen. Ini perlu diwaspadai,” jelasnya.
Faktor lain yang membuat Anies gagal, kata Ahmad Yani, gerakan Anas Urbaningrum yang mau menggugat KLB Partai Demokrat. “Informasi orang sekitar Anas mau menggugat pencopotannya di KLB Partai Demokrat,” pungkas Ahmad Yani.