Sesalkan Ibu-ibu Pengajian, Mujahid 212: Megawati Mengindikasikan tak Suka Emak-emak Agamis

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terindikasi tidak suka emak-emak agamis atas pernyataannya menyesalkan ibu-ibu pengajian.

“Saya menyesalkan pernyataan Megawati yang menyalahkan ibu-ibu pengajian. Kenapa Megawati tidak menyalahkan ibu-ibu sosialita dan penggemar arisan. Sepertinya Megawati mengindikasikan tidak suka emak-emak agamis,” kata aktivis Mujahid 212 Damai Hari Lubis kepada redaksi www.suaranasional.com, Sabtu (18/2/2023).

Menurut Damai, ibu-ibu pengajian justru mengamalkan nilai-nilai Pancasila. “Dalam pengajian ada siraman rohani yang isinya menguatkan nila-nilai ketuhanan. Pengajian ibu-ibu juga ada bakti sosial menyantuni anak-anak fakir miskin. Justru mereka ini mengamalkan Pancasila,” jelasnya.

Damai mempertanyakan ke Megawati tidak menyesalkan ibu-ibu sosialita yang suka memamerkan barang-barang berharga. “Megawati juga tidak mengkritik ibu-ibu arisan. Ini sangat aneh,” ungkapnya.

Kata Damai, sayap organisasi keagamaan Islam di PDIP tidak berguna atas berbagai pernyataan Megawati yang seolah-olah menyudutkan agama Islam. “Para penasihat tokoh-tokoh Islam juga tidak ada gunanya ketika Megawati beberapa kali membuat pernyataan yang terlihat menyudutkan Islam,” papar Damai.

Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri mengkritik keras ibu-ibu pengajian dan dianggap tidak memikirkan anak-anak mereka.

“Saya melihat ibu-ibu itu ya, maaf ya, sekarang kan kayanya budayanya, beribu maaf, jangan nanti saya di bully, kenapa toh seneng banget ikut pengajian. maaf beribu maaf. Saya sampai mikir, iki pengajian iki sampe kapan to yo. Anake arep dipakapake. Ya dong,” ujar Megawati di acara Kickoff Meeting Pancasila dalam Tindakan: “Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting” beberapa hari lalu.

Megawati lalu menjelaskan perkataannya yang bukan melarang ibu-ibu untuk ke pengajian.

“Boleh bukan berarti ga boleh. Saya pernah pengajian kok. Maksud saya, nanti Bu Risma saya suruh, Bu Bintang saya suruh, tolong bikin manajemen rumah tangga kekeluargaan,” ucap Megawati.

Megawati juga membahas mengenai pendirian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) agar Indonesia bisa memproduksi alat utama sistem pertahanan (alutsista) sendiri.

“Jangan impor aja, jangan beli ke luar negeri aja. Lo kok saya tau. Kembali lagi loh saya ini pernah Panglima Tertinggi loh,” kata Megawati.

Megawati lalu mengungkit ketika dirinya sebagai perempuan menjadi Presiden RI bisa membeli pesawat tempur Sukhoi dari Rusia.

“Saya aja bisa beli pesawat. Cewek loh. Lha mbok tiru saya dong, ya duh gimana sih ibu-ibu supaya menyemangati,” ujar Megawati.