Pengamat Sosial Ini Mempertanyakan TNI Seolah-olah Jadi Tentara Nasional Pemerintah

Saat ini Tentara Nasional Indonesia (TNI) seolah-olah menjadi Tentara Nasional Pemerintah (TNP) yang para petingginya melindungi penguasa dan konglomerat.

“Masalahnya sekarang TNI seolah-olah menjadi TNP (Tentara Nasional Pemerintah) dan pembatu Polisi. Para petinggi TNI sudah melupakan sejarah dan mulai bergeser fungsinya menjadi pelindung konglomerat dan penguasa,” kata pengamat sosial Memet Hakim kepada redaksi www.suaranasional.com, Sabtu (17/12/2022).

Memet mengaatakan, TNI yang terkenal jiwa korsanya paling kuat, sekarang menyedihkan sekali. Melihat teman-temannya dibunuh di Papua, Purnawirawannya dibantai dan dikeroyok peranakan cina, TNI aktifnya malah diam saja, bahkan aparat setempat cenderung untuk tidak berbuat apa-apa, padahal tentara aktif ini akhirnya akan pensiun juga.

“Beruntunglah masih ada para purnawirawan yang tergabung dalam organisasi pejuang, mereka yang membela dan mendampingi. Apa karena para purnawirawan ini termasuk anggota TNI jaman dulu yang sempat ditugaskan di daerah pertempuran, sehingga masih kuat jiwa korsanya,” paparnya.

Slogan TNI manunggal dengan rakyat itu seakan-akan sudah terkubur. TNI semakin lemah berada di ketiak penguasa dan konglomerat aseng. “Giliran harus perang nanti bingung, harus gerilya berlindung dimana, logistik kurang, minta ke rakyat malu, lahanpun sudah dikuasai oligarki jadi mau gerilya andalan tentara juga makin sulit,” paparnya.

Perubahan TNI manunggal dengan penguasa itu yang membuat militer Indonesia lemah, walau alutsista dan personalmya hebat. “Lihat contohnya di Papua yang dibantai gerombolan OPM,” pungkas Memet.