Sebut To Kill Or To Be Killed, SBK: Luhut Bergaya Preman

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bergaya preman ketika membuat pernyataan to kill or to be killed untuk siapa saja yang menghambat investasi.

“Pernyataan Luhut to kill or to be killed yang menghambat investasi menunjukkan bergaya preman. Tak sepantasnya seorang purnawirawan jenderal seperti itu,” kata pengamat seniman politik Mustari atau biasa disapa Si Bangsat Kalem (SBK) kepada redaksi www.suaranasional.com, Kamis (1/12/2022).

Kata SBK, pernyataan Luhut itu justru mendiskreditkan TNI yang saat lebih mengedepankan pendekatan kemanusiaan dalam mengatasi masalah. “Kalau pernyataan Luhut diterapkan ke anggota TNI bisa masalah buat bangsa dan negara,” paparnya.

Menurut SBK, investasi di berbagai daerah memunculkan masalah dengan warga setempat. “Investor China yang lebih mementingkan mendatangkan TKA China daripada memperkerjakan warga setempat. Ini masalah juga,” ungkapnya.

Baca juga:  Pak Luhut Itu Sangat Rasional, Tapi Kenapa Tidak Dukung Anies?

SBK merasa heran kalanngan DPR khususnya oposisi tidak berani mengkritik pernyataan Luhut tersebut. “Kalangan oposisi terlihat takut sama Luhut. Padahal DPR dari opoisis mendapat gaji dari rakyat untuk menyuarakan suara rakyat,” paparnya.

Pernyataan Luhut itu, kata SBK bisa menjadi pembenar, aparat kepolisian melakukan tindakan anarkis terhadap warga yang protes terhadap investasi. “Rezim ini lebih mementingkan investor daripada warganya sendiri,” papar SBK.

Sebelumnya, uhut Binsar Pandjaitan menegaskan tak akan ragu untuk turun langsung jika menemukan adanya pihak yang menghambat ekosistem investasi di Indonesia.

“Saya akan turun dengan kewenangan saya untuk membuat Anda susah, kalau Anda bermain-main dengan itu tadi. Karena latar belakang saya tentara, buat saya ada satu titik to kill or to be killed (dibunuh atau terbunuh). Jadi nggak bisa main-main,” tuturnya ketika memberikan paparan dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Investasi di Jakarta pada Rabu (30/11/2022).

Baca juga:  Elite PDIP Bagi-bagi Amplop ke Jamaah Masjid, SBK: Gerombolan BuzzeRp Membisu

Terlebih menurut dia, Indonesia telah memiliki citra yang baik di mata para investor usai gelaran KTT G20 di Bali pertengahan November kemarin. Ia berujar dirinya telah menjaga momentum ini selama bertahun-tahun sehingga tak akan rela apabila ada pihak yang merusak kepercayaan investor pada Indonesia.

Bahkan Luhut mengatakan akan mem-buldozer pihak yang mengganggu upaya pemerintah dalam mengejar target investasi domestik. “Dengan segala kemampuan yang ada sama saya, pasti saya buldozer,” ucapnya.