Hasil Survei Indikator Terus Meningkat, Politikus Golkar: Jadi Alasan Anies Difitnah & Digangguin Terus

Hasil survei Indikator yang memperlihatkan posisi Anies Baswedan terus naik menjadi alasan beberapa pihak ingin membatalkan mantan Rektor Universitas Paramadina itu saat kunjungan di beberapa daerah.

“Melihat hasil survei Indikator ini, jadi ngerti kenapa Anies diganggguin terus, difitnah, blusukannya di tengah masyarakat dipersulit,” kata politikus Golkar Andi Sinulingga di akun Twitter-nya @AndiSinulingga, Kamis (1/12/2022).

Kata Andi, rakyat tidak terpengaruh opini yang mendiskreditkan dan memfitnah Anies. “Beberapa kelompok boleh teriak fitnah apa saja ke Anies, tapi rakyat selalu lihat yang berbeda,” ungkapnya.

Menurut Andi, Ganjar di semua survei elektabilitasnya stagnan bahkan cenderung turun. Sementara elektabilitas Anies terus naik tajam. “Semua serangan buzzer gagal. Satu-satunya jalan si bapak turun arena untuk halangi laju Anies,” papar Andi.

Survei pada November 2022 memperlihatkan posisi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang terus melorot dan Anies Baswedan mengalami peningkatan setelah deklrasi pencapresan oleh Partai NasDem.

“Ganjar sedikit turun dibanding bulan September 2022. Anies naik tajam. Pak Prabowo turun tajam,” ujar Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi dalam survei nasional tetap muka yang digelar lembaga survei Indikator yang dirilis secara virtual pada Kamis (1/12).

Kenaikan tingkat keterpilihan Anies, disebutkan Burhanuddin, pada bulan September tercatat 18,2 persen. Sementara pada survei bulan November mencapai 24,2 persen.

Sementara untuk Prabowo, pada bulan September tingkat keterpilihannya ada di angka 22,5 persen. Namun pada bulan November sebesar 17,9 persen.

Untuk keterpilihan Ganjar, di bulan September sebesar 30,2 persen. Sedangkan pada bulan November di angka 28,6 persen.

“Anies sebelum deklarasi konsisten di peringat ketiga. Tetapi antara Anies, Ganjar dan Pak Prabowo itu secara statistik tidak terlalu berbeda jauh Itu peta sebelum deklarasi,” demikian Burhanuddin menambahkan.

Populasi dalam survei ini sebanyak 1.220 responden dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Metode yang digunakan dalam survei ini adalah multistage random sampling.