Eks Kepala BIN Minta DPR Hentikan Polemik Transaksi Mencurigakan Kemenkeu, SBK: Mahfud Hadapi Tembok Besar

Menkopolhukam Mahfud MD menghadapi tembok besar setelah ada pernyataan dari eks kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono meminta polemik transaksi mencurigakan di Kemnekeu dihentikan.

Demikian dikatakan pengamat seniman politik Mustari atau biasa dipanggil Si Bangsat Kalem (SBK) dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Sabtu (1/4/2023). “Hendropriyono sampai turun gunung menunjukkan kasus ini tidak sampai ke pengadilan,” kata SBK.

Kata SBK, Hendropriyono memiliki kedekatan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan mengindikasikan Fraksi PDIP tidak akan membuat pansus maupun angket. “Justru nantinya Mahfud akan dihujat melalui para buzzer maupun pengamat bayaran,” papar SBK.

Baca juga:  Bidik Fahri Pasal Makar, Rezim Jokowi Ketakutan dan Mau Jatuh

Menurut SBK, Mahfud MD harus didukung seluruh rakyat Indonesia karena menghadapi kekuatan raksasa yang tidak ingin hartanya disita negara. “Para mafia sedang menggalang kekuatan untuk menjatuhkan Mahfud MD,” jelas SBK.

Sebelumnya, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono meminta DPR dapat menghentikan polemik soal temuan transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang membuat gaduh.

Diketahui, polemik transaksi mencurigakan di Kemenkeu yang disebut sebesar Rp 349 triliun ini membuat Menko Polhukam Mahfud Md dan DPR saling beradu. Bahkan sudah saling silang pendapat di rapat dengar Rabu 29 Maret 2023.

Baca juga:  Y-Publica: Elektabilitas Jokowi-KH Ma'ruf Amin Meroket

“DPR mohon menghentikan polemik ini, tidak ada gunanya. Hasilnya apa, cuma bikin rakyat bingung,” kata Hendropriyono, Kamis (30/3/2023).