Politikus Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief (AA) yang menyebut Anies Baswedan dan Ketua umum dari Koalisi Indonesia Baru (KIB) merupakan upaya mencari pemimpin Indonesia dengan jejak rekam yang baik dan tidak terindikasi berbagai kasus termasuk korupsi.
“Apa yang disampaikan AA adalah benar, bahwa ke depannya, jika ingin jadi Pemimpin Bangsa harus Clean and Clear jejak perjalanan rintisan, rekam jejak politiknya,” kata politikus PDIP Beathor Suryadi dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Senen (26/9/2022).
Beathor mengambil sisi positif pernyataan Andi Arief karena pemimpin bangsa harus bersih dari berbagai kasus.
“Ini sisi positif yang di sampaikan Andi Arief itu agar ke depannya negara ini maju, berkembang karena dipimpin oleh kader bangsa yang jujur, terbuka dan bersih dari berbagai kasus,” jelas pendiri Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem).
Ia berharap, pernyataan Andi Arief bisa mengakhiri politik saling sandera dalam konstestasi suksesi kepemimpinan nasional.
“Sehingga negara ini selesai dari
saling sandera antar anak Bangsa saat konstestasi suksesi,” paparnya.
Sebelumnya, Andi Arief menyebut tiga ketua umum yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Baru (KIB) juga berpotensi dikriminalisasi. Tiga partai yang masuk KIB adalah Golkar, PAN, dan PPP.
“Kenapa dua calon Pak Presiden? Kan Ada Anies ada Ganjar. ‘O, Anies kan sebentar lagi masuk penjara. Terus partai-partai lain di KIB apa segala, kalau tidak nurut tinggal masuk penjara aja gitu’. Jahat bukan?” ujar Andi membagikan informasi rahasia itu kepada warganet.
