Tanpa HRS, Mujahid 212 Minta MUI dan Para Ulama Harus Berani Kritik Rezim Jokowi

MUI dan para ulama harus berani mengkritik Rezim Joko Widodo (Jokowi) yang sering membuat peraturan tidak berpihak kepada umat Islam. Rezim ini memunculkan perbedaan dalam menetapkan Idul Fitri dan Idul Adha sehingga seolah-olah umat Islam terbelah.

“Perbedaan penetapan Hari Raya Idul Fitri sampai Idul Adha oleh Rezim Jokowi bisa diartikan sebagai test the water penguasa kepada umat Islam,” kata aktivis Mujahid 212 Damai Hari Lubis kepada redaksi www.suaranasional.com, Kamis (7/7/2022).

Damai juga heran Menag Yaqut yang merayakan Idul Adha bertepatan pada Sabtu 9 Juli 2022 karena menjalankan Ibadah haji sebagai Amirul Haj tetapi mengumumkan Hari Raya Qurban untuk Indonesia pada 10 Juli 2022.

“Ada yang aneh dari Kemenag dan Menag Yaqut. Padahal pedoman pelaksanaan haji itu wukuf termasuk penetapan Idul Adha,” ungkap Damai.

Menurut Damai, perlu ada kesepakatan dalam membuat kalender Islam bersama ormas Islam. “Biar ada penyeragaman perayaan Idul Fitri, Idul Adha maupun hari-hari besar Umat Islam,” pungkas Damai.