Teori Setan Kecil Diduga Dijalankan di Era Jokowi

Sutoyo Abadi (Koordinator Kajian Politik Merah Putih)

Teori Setan Kecil (lasser evil theory), pertama kali dipopulerkan oleh _Pater Beek (1917-1983), seorang agen CIA asal Belanda, yang juga seorang pendeta Katolik Fundamentalis.

“Pater Beek tercatat  berkeliaran di Indonesia sudah lama, seiring dengan tugas  gandanya sebagai agen, untuk menghancurkan komunis, dan  sekaligus menciptakan islamphobia, melalui Teori Setan Kecil,..

Teori Setan Kecil ini, berpegang teguh pada premis bahwa karena alasan historis dan ideologis, Islam dan Umat Islam harus dianggap sebagai ancaman serius. Maka implementasi dari teori ini adalah dramatisasi isue radikalisme, ekstrimis, persekusi dan pembubaran ormas Islam, bahkan arah yang lebih jauh lemahkan dan hancurkan Umat Islam di Indonesia.

Diduga teori ini sudah digunakan, tokoh pelakunya  terkenal dengan istilah Jend Merah, seperti LB Moerdani dan diteruskan oleh HP , LBP dll. Menyimak fenomena kepemimpinan Jokowi yg hampir 8 thn, banyak peristiwa yg mirip dengan prilaku teori setan kecil ini, maka menimbulkan pertanyaan, apakah  pesan dari teori Pater Beek tersebut,  digunakan oleh  Oligarki untuk menaungi kepemimpinan  Jokowi ?

Sebagai Presiden dengan kemampuan seadanya, bisa jadi Jokowi tidak paham dengan permainan dalam teori ini, atau paham tapi tidak berdaya, atau paham kemudian menjadi bagian dari teori tersebut. Tetapi dalam praktek penyelenggaraan negara keributan yang terus terjadi mirip teori Setan Kecil.

Indikasi kuat ada benang merah, antara cara Jokowi memimpin rezim ini, dgn teori setan kecil Pater Beek, dimunculkan rekayasa lahirnya  para tokoh muslim penjilat, yg memusuhi muslim lainnya, dgn berbagai dalih muslim  radikalis – radikul,  merupakan bagian  implementasi nyata dari teori ini, tentu saja argumen ini hanya bisa diterima oleh mereka yg berlogika sehat, yg belum terkontaminasi puja-puji berhala dan jilat-menjilat rezim kekuasaan,..

Teori Setan Kecil akan berhasil diimplementasi, ditengah kebodohan kepemimpinan, yg kemudian banyak  melahirkan  para penjilat bangsa ( tanpa kecuali ), sampai ada rekayasa perpanjangan masa jabatan dan atau jabatan 3 periode, masuklah diera kekuasaan oligarki.

Para penjilat inilah yg diduga bermetamorfosa sebagai sebagai wakil rakyat yang bernafsu besar sebagai pelaku amandemen UUD’45. Dampaknya negara kalang kabut. Khusus Islam di Indonesia tetap sebagai sasaran direkayasa agar  menjadi negeri muslim  sekuler.

Teori Pater Beek berupa teori kejahatan laser ( “lasser evil theory” ) tetap hidup  sekalipun  Pater Beek telah mati ditahun 1983.

Pater Beek telah mati tetapi teori setan kecil ini tetap hidup. Bahkan menjadi alat politik yang masif untuk menghancurkan umat Islam. Bersenyawa dengan kekuatan oligarki, dan para kapitalis serta para Bandit politik licik yang ingin tetap mempertahankan cengkeramannya di Indonesia.

Dalam kesadaran mendalam apakah memang benar bangsa Indonesia adalah bangsa yang tidak punya keinginan untuk membebaskan diri dari segala tipuan dan penindasan ibarat “a sheet of loose sand”. Bagaikan pasir yang meluruk dan rapuh. Tiada keteguhan, sehingga mudah ditiup ke mana-mana. Anehnya saat ini mental menindas justru muncul dari penguasa / berseragam oligarki yang sedang berkuasa saat ini.

Indonesia lahir dari jiwa patriotisme para pejuang yang gagah berani, kena apa di alam kemerdekaan yang ditebus dengan jiwa, raga dan harta masih muncul manusia pengemis, yang mental budak yang mudah di permainkan oleh kolonialisme gaya baru yang silih berganti bentuk yang ingin menguasai negara kita.

Setan setan kecil terus mengganggu dan kini saatnya bersihkan dan musnahkan negara ini dari gangguan setan kecil yang masih hidup di Indonesia.