Jokowi Gagal Mengemban Amanah Reformasi Struktural, Angka Pengangguran 2022 Terus Meningkat

Oleh: Nazar El Mahfudzi (Pengamat politik)

Permasalahan ekonomi nasional Indonesia masih menjadi keprihatinan Bank Dunia di dalam mengemban amanah reformasi yang secara struktural salah satunya menciptakan iklim bisnis yang kondusif.

Salah satu platform kinerja Joko Widodo yang utama adalah peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk lebih banyak lapangan kerja tercipta dan mengurangi pengangguran.

Di sisi lain peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) tidak didukung oleh iklim Investasi bisnis industri manufaktur, baik dari sisi pendidikan formal maupun pelatihan khusus yang melibatkan sektor swasta dalam dan luar negeri.

“Reformasi struktural akan bisa memperdalam dampak positif dari kebijakan makroekonomi Indonesia”

Hal ini diungkapkan Habib Rab, Kepala Ekonom Bank Dunia regional Indonesia dan Timor Leste saat menyampaikan laporan prospek ekonomi Indonesia secara virtual, Kamis (16/12/2021)

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran pada Agustus 2021 mencapai 9,1 juta orang atau secara persentase mencapai 6,49% dan terus meningkat hingga tahun 2022.

Sementara angka pengangguran sebelum terjadi pandemi atau pada 2019, angka pengangguran mencapai 7,1 juta. Artinya, ada 2 juta orang yang menganggur karena pandemi Covid-19.

Tingkat Penangguran Indonesia Tertinggi di ASEAN

Berdasarkan data World Employment and Social Outlook (WESO) edisi 2022 menunjukkan jumlah pengangguran di Indonesia masih tertinggi di ASEAN, tahun 2022 diperkirakan 12,1 juta orang, melebihi dari tahun 2021.

Perbandingan penangguran di beberapa negara ASEAN seperti Thailand dan Filipina. Tingkat pengangguran Filipina tahun ini 2,3%, kemudian turun ke 2,2% pada tahun depan. Angka tersebut berada di level yang sama pada tahun 2019.

Tingkat pengangguran di Thailand pada tahun 2022 diperkirakan kembali ke level sebelum pandemi pada tahun depan yakni ke 0,7%. Jumlah pengagguran pada tahun ini diperkirakan sebesar 1%.

Sementara itu, tingkat pengangguran di Vietnam tahun ini diperkirakan 2,3% dan turun ke 2,2% tahun 2022.Namun, level tersebut masih 0,2 persen poin di atas level pra-pandemi.

Malaysia juga sama, tingkat penganggurannya juga terus turun menyentuh 3,8% tahun 2022, tetapi masih tinggi 0,5 persen poin dari sebelum pandemi.

Tingkat angkatan kerja Singapura diperkirakan stagnan dalam tahun 2022 dan masih jauh di atas level sebelum pandemi.

Mengapa Percepatan Pembangunan Infastruktur tidak Mengurangi Pengguran di Indonesia ?

Percepatan pembangunan Infrastruktur di Era Joko Widodo di harapkan dapat meningkatkan lapangan kerja di sektor jasa dengan infrastruktur jalan. Namun banyaknya tenaga kerja Asing justru memicu melonjaknya pengangguran.

Penelitian yang berbeda ditunjukkan oleh Kumara (2013) yang menemukan bahwa infrastruktur jalan di luar Pulau Jawa tidak berpengaruh signifikan terhadap penurunan tingkat pengangguran.