Kasus Warga Wadas, Beathor Suryadi: Rakyat Hanya Dibutuhkan dalam Pemilihan tanpa Ada Kemanusiaan

Aparat kepolisian yang menangkap warga Desa Wadas Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah (Jateng) menunjukkan rakyat hanya dibutuhkan dalam pemilihan tanpa ada sisi kemanusiaan.

“Keterlaluan rakyat hanya dibutuhkan suaranya dalam pemilihan tanpa melihat sisi yang lain tentang kemanusiaan,” kata Pendiri dan Penasehat RepDEM Beathor Suryadi kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (9/2/2022).

Beathor mengkritik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam menyelesaikan persoalan tanah warga Wadas. “Ganjar Pranowo adalah bagian generasi muda yang ikut dalam gerakan Reformasi, kader PDI Perjuangan anak dari buah gerakan Reformasi tersebut, tidak nampak sama sekali adanya “perubahan” cara dalam menggusur tanah milik warga,” jelas Beathor.

Ia melihat kedatangan aparat kepolisian di Desa Wadas mirip peristiwa waduk Kedung Ombo pertengahan 1980-an.

“Persis peristiwa waduk Kedung Ombo di pertengahan tahun 80-an, rakyat diserbu aparat TNI AD, bedanya saat ini warga Wadas diserbu aparat polisi,” ungkap Beathor.

Selain itu, Beathor mengecam penangkapan tokoh gerakan 80-an, tanah untuk rakyat Yayak Yatmaka saat peristiwa penyerbuan polisi di Desa Wadas. “Yayak penggagas poster tanah untuk rakyat ikut ditangkap polisi dalam penyerbuan warga Wadas Purworejo,” pungkasnya.