Kasus Wadas, Bukti Konkrit Ganjar Pemimpin Pencitraan tak Pernah Memikirkan Rakyat

Kasus pengepungan dan penangkapan Desa Wadas oleh kepolisian membuktikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang identik dengan pemimpin pencitraan tidak memikirkan rakyatnya.

“Wadas, adalah bukti konkrit, betapa Ganjar pemimpin pencitraan tidak pernah memikirkan rakyat,” Sastrawan Politik Ahmad Khozinudin kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (9/2/2022). “Hanya berbusa saat kampanye, tapi menganggap remeh rakyat setelah berkuasa,” ungkapnya.

Ganjar meminta warga tidak menyikapi serbuan aparat polisi secara berlebihan. Ganjar mengklaim semua akan berjalan aman dan kondusif.

“Kondusif ? kondusif bagi oligarki yang akan mengerjakan proyek ? membangun tambang ? sementara rakyat ? yang diteror ribuan aparat ? yang tersudut, berkumpul di masjid ? yang sejumlah warganya ditangkap ? yang aspirasinya menolak proyek dibungkam ? itukah yang disebut kondusif?” tanya Khozinudin.

Khozinudin merasa heran pengukuran tanah melibatkan aparat kepolisian yang sangat banyak.

“Kalau hanya pengukuran, kenapa libatkan ribuan aparat ? gabungan Polri-TNI hingga satpol PP ? Kalau pengukuran lahan, kenapa rakyat desa tidak dilibatkan ? bukankah mereka yang lebih tahu batas-batas ? yang lebih tahu ada tanaman dan bangunan apa saja?” ungkapnya.

Kata Khozinudin, kasus Wadas menunjukkan adanya penyalahgunaan kekuasaan. Aparat penegak hukum, yang semestinya mengayomi dan melindungi rakyat, telah disalahgunakan untuk menteror dan menakut-nakuti rakyat. “Inikah, model kekuasaan aku Pancasila?” tanya Khozinudin.