Presidium ARM: Katanya Demokrasi Praktiknya seperti Komunis

Uncategorized

Negara Indonesia yang mengklaim demokrasi namun praktiknya seperti komunis dengan adanya pembatasan demonstrasi terutama yang temanya mengkritik penguasa.

“Setiap turun ke jalan selalu direpresi terus dengan senjata, mobil kendaraan tempur (ranpur), di acara Babe Aldo dihadapkan dengan aparat. Katanya demokrasi praktiknya seperti komunis,” kata Presidium Aksi Rakyat Menggugat (ARM) Marina Sharon Khadizah dalam pernyataan video yang beredar di YouTube.

Tindakan aparat yang membatasi demonstrasi yang mengkritik penguasa, kata Marina tidak bisa dilepaskan sebagian aparat kepolisian yang studi banding ke RRC. “Saya tahu ada sebagian polisi studi bandingnya di RRC,” ujar Marina.

Ia menyayangkan, aksi damai justru dihadapkan aparat yang terlihat represif. “Setiap aksi ada aparat yang terlihat represif. Katanya boleh demonstrasi tetapi semua aparat diturunkan kelihatannya yang demonstrasi mau dibasmi,” paparnya.

Selain itu, Marina mengkritik keberadaan Tenaga Kerja Asing (TKA) dan para taipan. “Saya tidak suka TKA China dan para taipan yang rakus,” jelas Marina.

Marina menilai rezim ini begitu represif terhadap umat Islam seperti yang diperlihatkan aparat Brimob bersenjata lengkap dan ranpur. “Seakan aksi damai umat Islam ingin dibantai,” tegas mualaf Tionghoa ini.

Ia mengingatkan, Umat Islam harus mewaspadai adanya komunisme.