Keributan Jelang Muktamar NU, KH Luthfi Bashori: Pergeseran Moral & Akhlak di Nahdliyyin

Uncategorized

Keributan menjelang Muktamar NU di Lampung menunjukkan ada pergeseran moral dan akhlak di kalangan warga Nahdliyyin.

“Pergeseran nilai moral dan akhlak yang terjadi di kalangan komunitas warga Nahdliyyin,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Ribath Al-Murtadla Al-Islami, Singosari, Malang KH Luthfi Bashori dalam artikel berjudul “Prihatin Kegaduhan Pra Muktamar NU Lampung”

Menurut Kiai Luthfi, banyak juga video viral tentang adanya peringatan Maulid Nabi SAW, yang dilaksanakan di beberapa pesantren milik tokoh NU, bahkan di wilayah kantor NU dan banomnya juga, namun diselingi dengan acara joget-joget Dangdut, dengan mengundang penyanyi wanita koplo.

“Atau diisi penampilan hiburan oleh para penyanyi dari kalangan santriwan dan santriwati dari pesantren tersebut, yang disertai nyanyi-nyanyi serta joget-goget bersama, baik di atas panggung atau di lokasi penonton, yang di situ berbaur jadi satu antara laki dan wanita,” paparnya.

Kejadian saling ancam antara kubu yang pro Rais Aam dan kubu yang pro Ketua Umum dan viral di dunia medsos, saya jadi paham bahwa budaya Tabayyun dalam tubuh NU sepertinya sudah mulai luntur terutama di masa pra Muktamar NU saat ini, apalagi tradisi bertawadhu’.

“Bahkan yang terkesan muncul saat ini adalah kebiasaan baru, yaitu budaya saling mengancam, seperti video kelompok yang mengaku santri namun berani mendemo Rais Aam, dan viralnya surat dengan kop surat dari GP Ansor yang mengultimatum Ketua Umum,” pungkasnya.