Aset Muhammadiyah bisa menjadi hantu jika kader NU memboikot tidak sekolah maupun berobat di ormas yang didirikan KH Ahmad Dahlan itu.
“Bayangkan jika kemudian warga NU serempak memboikot semua lembaga MD kira2 aset yang besar dan dibesarkan di era orba itu apa tidak jadi gedung hantu ya,” kata aktivis Ansor Pasuruan Zulkarnain Mahmud di akun Twitter-nya @Zulkarnainus.
Kata Zulkarnain, pemerintah memperhatikan aspirasi dari NU karena mereka secara riil memiliki ratusan juta pengikut yg bisa dibuktikan secara ilmiah. “Bahkan tiap tahun warga NU selalu mensupport muhamadiyah dengan ikut iuran SPP dan berobat di lembaga Muhammadiyah,” ungkapnya.
Dalam Demokrasi, menurut Zulkarnain, wajar Pemerintah melakukan afirmasi kepada kelompok besar. Terlebih kelompok besar itu memiliki kontribusi sejarah yang besar bagi suatu negara. Itu bukan semata hadiah tapi kewajiban negara.
“Salah satu kelompok besar di negeri ini atau jika boleh secara terang kita sebut satu-satunya kelompok besar adalah NU, karena sejauh ini belum ada satu kelompok yg menyamai kuantitas NU. Maka menjadi aneh justru dlm demokrasi posisi NU disamakan dengan kelompok kecil yang berisik,” paparnya.