Patut Diduga Syiah dan Komunis di Balik Gaduh Kamus Sejarah

Uncategorized

Oleh: Abu Muas T.(Pemerhati Masalah Sosial)

Hilangnya nama tokoh nasional K.H. Hasyim Asy’ari dalam daftar nama di Kamus Sejarah Indonesia (KSI) jilid 1 produk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), tak urung menimbulkan kegaduhan.

Dampak dari kegaduhan yang terjadi pada gilirannya menimbulkan berbagai dugaan. Dugaan atas hilangnya nama K.H. Hasyim Asy’ari terkait fatwa sesat dari beliau tentang ajaran syiah. Jadi sangat dimungkinkan ada indikasi Syiah dan Komunis berkolaborasi untuk menghilangkan nama Kiai yang satu ini, sambil menyusupkan nama gembong-gembong komunis dalam kamus yang disusunnya.

Wajar jika kaum Nahdliyin (NU) yang tergolong masih NU “garis lurus” julukan yang berkembang di jagad medsos merasa dilecehkan dan dikhianati karena nama sesepuh NU yang sangat dihormatinya dihilangkan dalam daftar nama di KSI. Penghilangan nama Kiai yang satu ini patut diduga ada unsur kesengajaan karena sangat dimungkinkan Syiah dan Komunis punya kepentingan yang sama dalam membelokkan sejarah.

Upaya Test The Water dari penyusun kamus tak urung menimbulkan kegaduhan bukan hanya dari kaum NU “garis lurus” saja, tapi nyaris semua tokoh nasional ikut mengecam keras hingga penuntutan penarikan kamus yang sudah sempat beredar.

Jika kondisi gaduh ini tidak segera diselesaikan, kini layaklah timbul sebuah pertanyaan besar bagi bangsa ini, akan dibawa ke arah mana kehidupan generasi muda kita jika tangan-tangan jahil tetap dibiarkan membelokkan sejarah perjuangan para pejuang kemerdekaan? Relakah anak-cucu kita dikenalkan dengan orang-orang yang sebenarnya pengkhianat bangsa tapi dituliskan sebagai orang yang berjasa di negeri ini?