Jaringan Jamaah Anshorut Daulah (JAD) pelaku bom di depan gereja Katedral Makassar.
Demikian dikatakan mantan pimpin Jamaah Islamiyah (JI) Nasir Abbas kepada www.suaranasional.com, Rabu (31/3/2021). “Ada dua kelompok JAD. Pertama, JAD yang terpisah dan tidak berkoordinasi. Kedua, JAD yang punya jaringan. Pelaku bom Makassar JAD yang punya jaringan di wilayah lain,” papar Nasir Abbas.
Kata Nasir Abbas, JAD yang mempunyai jaringan di berbagai wilayah Indonesia saling mendukung dan mengajarkan aksi terorisme melalui video call, WhatsApp, dan media sosial.
Nasir Abbas mengatakan, ideologi JAD salafi jihadi yang mengajarkan kebencian kepada pemerintah dan pengkafiran.
Nasir Abbas mengatakan, perekturan anggota JAD menyasar anak muda yang sedang mencari jati diri termasuk dalam membela Islam. “Anak-anak muda mencari jati diri mudah terpengaruh, salah guru. Kalau belajar guru yang benar selamatlah dia,” ungkapnya.
Selain itu, Kata Nasir Abbas, JAD berbeda dengan jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang hanya di wilayah Pegunungan Poso.