Pengamat: Jumhur Cs Ditahan, Masyarakat tak Percaya Jokowi Minta Dikritik

Masyarakat tidak percaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) minta dikritik dibuktikan Jumhur Hidayat Cs termasuk Habib Rizieq Syihab (HRS) masih ditahan.

Demikian dikatakan pengamat politik Muslim Arbi dalam pernyataan kepada suaranasional, Selasa (9/2/2021). “Orang juga bisa menilai Presiden Jokowi menandatangi keputusan penting tanpa dibaca terlebih dulu,” papar Muslim.

Menurut Muslim, pernyataan Jokowi harus dipahami secara bertolak belakang. “Ketika Jokowi menyatakan ingin memberantas korupsi buktinya menyetujui revisi UU KPK yang isinya melemahkan lembaga antirasuah. Didemo tidak didengarkan,” papar Muslim.

Kata Muslim, berdasarkan data, indeks demokrasi di bawah kepemimpinan Jokowi juga sangat turun. “begitu juga penegakan HAM di era Jokowi sangat menurun. Kita bicara berdasarkan data,” jelas Muslim.

Kata Muslim, para buzzer menilai mengkritik Presiden Jokowi disamakan dengan menghina dan dilaporkan ke polisi dengan UU ITE. “Artinya percuma saja mengkritik Jokowi jika harus berhadapan dengan buzzer dan UU ITE,” ungkapnya.

Jokowi meminta masyarakat lebih aktif menyampaikan kritik terhadap kinerja pemerintah. Ia pun meminta pemerintah meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Jokowi ingin pelayanan publik semakin baik di masa mendatang. Dia berharap seluruh pihak ikut ambil bagian dalam mewujudkannya.

“Masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik, masukan, atau potensi maladministrasi, dan pelayanan publik harus terus meningkatkan upaya perbaikan-perbaikan,” kata Jokowi saat berpidato di Peluncuran Laporan Tahunan Ombudsman RI Tahun 2020, Senin (8/2).