Pengamat: Ada Dugaan Kemampuan Kontra Intelijen FPI Didikan Jerman

Kemampuan kontra intelijen FPI yang bisa menangkap dugaan tiga anggota BIN tidak bisa dilepaskan dugaan hasil didikan Jerman di mana seorang mata-mata yang mengaku diplomat datang ke Petamburan III beberapa hari lalu.

“Kalau saya amati kontra intelijen FPI sangat canggih termasuk menangkap dugaan tiga anggota BIN. Hal ini tidak bisa dilepaskan dugaan hasil didikan Jerman di mana beberapa waktu lalu seorang diplomat yang diketahui agen intelijen Jerman mendatangi markas FPI di Petamburan,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Senin (28/12/2020).

Menurut Muslim, kontra intelijen FPI di dunia maya juga bisa membongkar permainan-permainan yang selama ini menyudutkan ormas Islam yang didirikan Habib Rizieq Syihab (HRS) itu. “Media sosial pendukung FPI membongkar orang atau kelompok yang selalu menyudutkan FPI,” jelasnya.

Kata Muslim, FPI lebih unggul perang opini di media sosial maupun media mainstrem dibandingkan pihak pemerintah. “Masyarakat lebih percaya kepada FPI. Mantan pejabat seperti Marzuki Alie, Dipo Alam juga memberikan dukungan terhadap FPI,” papar Muslim.

Muslim mengatakan, masyarakat makin simpati terhadap FPI yang dizalimi Rezim Jokowi. “Kontribusi FPI terhadap masyarakat dalam bencana sudah tidak diragukan tetapi oleh Rezim Jokowi selalu dizalimi dan diopinikan organisasi intoleran,” pungkasnya.

Anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Farhan, mengungkapkan pegawai Kedutaan Besar Jerman yang mendatangi markas FPI di Petamburan, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu merupakan agen intelijen

Ia menyebut identitas agen intelijen Jerman itu adalah Suzanhol. Hal itu didapat setelah dia melakukan penyelidikan.

“Makanya kita selidiki, kan tercatat kapan keluar Indonesianya, termasuk nama dan paspornya, keluarlah nama Suzanhol itu yang ternyata adalah tidak tercatat sebagai pegawai Kemlu Jerman,” kata Farhan, Ahad (27/12/2020)

“Dia orang dari Dinas Intelijen Jerman. Saya enggak tahu apakah dia di sana kurir atau apa ya. Tapi kan enggak mungkin kalau jabatan rendah kemudian dapat fasilitas mobil dari Kedubes ya,” imbuh Farhan.