Pengamat: Operasi Intelijen Hitam Bom Molotov untuk Sudutkan HRS & FPI

Pelemparan bom molotov di gedung Wisma 2 BCA Slipi maupun dua pos polisi Sulawesi Selatan bagian dari operasi intelijen untuk menyudutkan Habib Rizieq Syihab (HRS) dan FPI.

“Munculnya pelemparan bom molotov di Wisma 2 BCA dan dua pos polisi di Makassar mengindikasikan adanya operasi intelijen hitam untuk menyudutkan HRS dan FPI,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Senin (14/12/2020).

Menurut Muslim, dua kejadian itu berbarengan saat umat Islam menyatakan diri untuk ditahan sebagai rasa solidaritas terhadap HRS yang telah masuk penjara Polda Metro Jaya. “Gerakan umat Islam yang menyatakan diri untuk ditahan sangat positif dan secara opini menjatuhkan moral Rezim Jokowi,” paparnya.

Kata Muslim, pasca pelemparan bom molotov itu ada upaya penggiringan opini bahwa pelakunya simpatisan FPI atau pendukung HRS. “Pola yang dilakukan sama untuk menjatuhkan FPI dan HRS. Namun saat ini opini terhadap HRS dan FPI sangat baik di masyarakat,” jelas Muslim.

Muslim mengatakan, penahanan HRS akan menjadi sorotan dunia internasional karena terlalu dipaksakan untuk kepentingan penguasa. “Rezim ini makin tersudut di mata rakyat dan dunia internasional,” ungkapnya.

Seorang pria tidak dikenal diduga melakukan pelemparan bom Molotov ke dalam halaman Gedung Wisma Asia 2 Palmerah Jakarta Barat, pelemparan Molotov tersebut terjadi pada Minggu 13 Desember 2020.

Peristiwa itu dibenarkan oleh seorang pengemudi Ojek Online (Ojol) yang kerap mangkal di lokasi bernama Hamdani (55).

Saat kejadian Hamdani mengatakan dirinya sedang berada di dekat pagar Gedung Wisma Asia 2. Kondisi gedung tersebut saat itu sedang tertutup dengan dijaga oleh petugas sekuriti.

Aksi penyerangan oleh orang tak dikenal terjadi terhadap dua pos polisi yang ada di Sulawesi Selatan, Ahad (13/12). Kedua pos polisi itu ada di Kota Makassar dan di Kabupaten Gowa.

Kapolda Sulsel Irjen Merdisyam membenarkan adanya insiden penyerangan berupa pelemparan bom molotov tersebut. “Pertama di pos lalu lintas di Jalan A. Pattarani Fly Over Polrestabes Makassar pada pukul 03.00,” kata Merdisyam dalam keterangannya, Ahad.

Lalu, serangan kedua terjadi di Pos Sat Lantas Polres Gowa di Jalan Sultan Hasanuddin, Gowa pada pukul 04.00.