PPJNA 98: Kunjungi RI, Upaya Plt Menhan AS Internasionalisasi Kasus 6 Laskar FPI untuk Jatuhkan Jokowi

Kunjungan Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Christopher Miller ke Indonesia merupakan upaya internasionalisasi kasus 6 laskar FPI untuk menjatuhkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Kebetulan Christopher Miller bertepatan dengan peristiwa penegakan hukum terhadap 6 Laskar FPI. Peristiwa ini diupayakan Christopher Miller diinternasionalisasi untuk menjatuhkan Jokowi,” kata Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis (PPJNA) 98 Anto Kusumayuda dalam pernyataan kepada suaranasional, Kamis (12/10/2020).

Anto mengatakan, AS mempunyai kepentingan dengan Habib Rizieq Syihab (HRS) dan FPI yang dianggap bisa menghadang pengaruh komunis Cina di Indonesia. “AS sangat terganggu dengan pengaruh Cina di Indonesia. Makanya memanfaatkan HRS dan FPI,” ungkap alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini.

Kata Anto, publik bisa menilai politisi siapa saja yang menjemput 6 Laskar FPI yang telah tewas di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur itu. “FPI secara resmi memberikan ucapan kepada politisi tertentu yang membantu memulangkan jenazah enam Laskar FPI. Kita tahu, bosnya politisi itu bertemu Plt Menhan AS,” jelasnya.

Walaupun HRS dan FPI dengan LSM peduli HAM berbeda ideologi, kata Anto mempunyai isu bersama dalam kasus enam Laskar FPI. “LSM peduli HAM harus bersuara agar kucuran dana dari asing cair. Saya istilahkan saling berselingkuh ideologi,” papar mantan aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Yogyakarta ini.

Kata Anto, internasionalisasi kasus enam Laskar FPI ini akan terus digaungkan untuk menyudutkan Presiden Jokowi. “Dunia internasional akan menyudutkan Jokowi dengan pelanggar HAM dan sebagainya,” paparnya.

Menurut Anto, di dalam negeri, kelompok FPI, HRS dan oposisi menggalang kekuatan. “Saat ini, FPI, HRS dan oposisi masih dalam konsolidasi. Ketika kekuatan mereka pulih, akan turun ke jalan dan menguasai Istana,” ungkapnya.

Kata Anto, untuk menjatuhkan Jokowi, asing dan kekuatan oposisi termasuk HRS, KAMI, FPI melakukan kerja sama. “Serangan Jokowi dari dalam negeri dan luar negeri,” jelas Anto.