Pertemuan Prabowo-Plt Menhan AS di Saat Penembakan 6 Laskar FPI, Rezim Jokowi Buruk di Mata AS

Rezim Joko Widodo (Jokowi) buruk di mata Amerika Serikat (AS) ketika pertemuan Plt Menteri Pertahanan AS Christopher Miller dengan Menhan Prabowo Subianto terjadi penembakan enam Laskar FPI oleh kepolisian.

“Kedatangan Plt Menhan AS Christopher Miller di Indonesia untuk mengadakan pertemuan dengan Prabowo terjadi penembakan enam Laskar FPI. Kejadian tersebut membuat Rezim Jokowi buruk di mata AS,” kata pengamat kebijakan publik Amir Hamzah kepada suaranasional, Selasa (8/12/2020).

Menurut Amir Hamzah, selama ini ada yang berpendapat kepulangan Habib Rizieq Syihab (HRS) dari Arab Saudi ada peran AS. “AS mempunyai kepentingan membendung pengaruh komunis Cina di Indonesia dengan memanfaatkan HRS,” paparnya.

Penembakan enam Laskar FPI, kata Amir Hamzah mendapat sorotan dari berbagai media asing. “Tentunya Plt Menhan AS Christopher Miller membaca media asing terkait penembakan enam Laskar FPI. Dan tentunya Christopher Miller mendapat informasi agen CIA di Indonesia terkait perkembangan kasus HRS,” jelas Amir Hamzah.

Kata Amir Hamzah, berdasarkan informasi yang dipublikasikan dari Kemhan AS, pertemuan Christopher Miller dengan Prabowo membahas pertahanan kedua negara khususnya menyangkut Indo-Pasifik.

“Kepentingan AS di Indo-Pasifik memperhitungkan kepentingan umat Islam Bangsa Indonesia. Indo-Pasifik umat Islam di Malaysia, Brunei Darussalam simpati ke HRS terlebih Imam Besar FPI penasehat raja salah satu kerajaan di Malaysia. Ini diperhitungkan AS merangsang umat Islam Malaysia dan Brunei Darussalam memperkuat Indo-Pasifik,” ungkapnya.

Berbicara Indo-Pasifik, kata Amir Hamzah tidak bisa dilepaskan Laut Cina Selata. “Baru-baru ini Cina mengklaim Laut Cina Selatan miliknya. Ini yang tidak diinginkan AS,” pungkasnya.