Alhamdulillah, Pemilih Jokowi Akui Ada Peningkatan Korupsi

Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebut sebanyak 34 persen pemilih Presiden Joko Widodo-Maruf Amin menganggap bahwa tingkat korupsi mengalami peningkatan selama 2020 atau selama pandemi Covid-19 berlangsung di Indonesia. Temuan itu didapat melalui survei yang dilakukan LSI mengenai Tren Persepsi Korupsi di Masa Wabah Covid-19 yang dilakukan pada 13-17 Oktober 2020.

Sebaliknya dalam survei yang sama, sebanyak 16,8 persen pemilih Jokowi-Maruf memandang tingkat korupsi mengalami penurunan dan 31,2 persen menganggap tidak mengalami perubahan. Adapun responden yang menjawab tidak tahu sebanyak 17,4 persen.

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan pemilih Jokowi yang menganggap tingkat korupsi meningkat, lebih sedikit dibanding responden yang memilih pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pemilu 2019. “Ada semacam efek partisanship di dalam melihat kondisi korupsi memburuk atau membaik,” kata Djayadi dalam rilis survei daring, Selasa, 3 November 2020.

Djayadi mengatakan sebanyak 46,1 persen pemilih Prabowo menganggap kondisi korupsi semakin buruk selama setahun belakangan. Adapun hanya 8,7 persen yang menganggap menurun dan 31,2 persen menganggap tidak terjadi perubahan. Sebanyak 14 persen responden lainnya tidak menjawab atau menjawab tidak tahu.