Menunggu Ketegasan Prabowo Terkait TKA Cina

Publik menunggu ketegasan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto terkait keberadaan Tenaga Kerja Asing (TKA) Cina di Indonesia.

“Pernyataan Prabowo menolak pangkalan militer Cina di Indonesia sudahh bagus. Publik menunggu penjelasan dan ketegasan Prabowo terkait keberadaan TKA Cina di Indonesia,” kata pengamat kebijakan publik Amir Hamzah kepada suaranasional, Jumat (11/9/2020).

Menurut Amir Hamzah, keberadaan TKA Cina di berbagai proyek milik negeri Tirai Bambu itu di wilayah strategis Indonesia seperti di Morawali, Maluku Utara, sebagaian Jawa, Sumatera Selatan, Aceh. “TKA Cina sudah melakukan wajib militer di negerinya, mereka perwira cadangan, ketika kondisi perang bisa menjalankan tugas militernya,” ungkapnya.

Amir Hamzah mengatakan, industri milik Cina di Indonesia bisa mengubah peralatan militer jika terjadi perang. “Kita tidak tahu, kemajuan teknologi Cina, dalam waktu 1×24 jam, peralatan di dalam industri bisa diubah menjadi peralatan perang, untuk produksi ban mobil bisa dijadikan senjata, kaca mobil bisa menjadi peluru,” paparnya.

Selain itu, ia mengatakan, pertemuan Prabowo Subianto dengan Menteri Pertahanan Cina Wei Fenghe mempunyai dua makna dalam diplomasi. “Pertama, Menteri Pertahanan Cina datang ke Indonesia dalam arti minta bantuan. Kedua, kedatangan Menteri Pertahanan Cina ke Indonesia merasa negara yang kuat dan menekan Indonesia,” ungkap Amir Hamzah.

Kata Amir, delegasi Menteri Pertahanan Cina yang datang ke Indonesia berasal dari perwira tinggi militer sayap Partai Komunis Cina. “Posisi mereka ini sangat strategis agar militer Cina tidak menyimpang garis ideologi Partai Komunis Cina,” pungkasnya.