Penggerebekan pesta gay di apartemen kawasan Kuningan, Jakarta Selatan menunjukkan Indonesia darurat Lesbian Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT).
“Ini sudah darurat LGBT, penyebarannya mudah dan orang yang sudah terkena LGBT sulit diobati,” kata anggota Tarjih dan Tabligh Muhammadiyah Kota Bogor Dr Sulaeman Jazuli kepada suaranasional, Jumat (9/4/2020).
Menurut Sulaeman, penggerebekan pesta gay itu menyadarkan masyarakat tindakan tersebut sangat keji dan dilarang dalam semua agama.
Kata dosen UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten ini, penyakit LGBT menyasar lapisan masyarakat termasuk kalangan terdidik. “Saya pernah wawancara dosen yang terkena penyakit gay dan mengaku menikmati,” ungkapnya.
Dalam mengatasi masalah LGBT, kata Sulaeman, perlu ada peran tokoh masyarakat dalam memberikan penyadaran ke publik. “Polisi berperan dalam bidang penindakan terhadap pelaku LGBT. Jangan sampai penyakit LGBT ini meluas,” jelasnya.
Ia juga mengatakan, penyakit LGBT itu ada obatnya. “Seorang psikolog muslim di acara televisi pernah mengatakan, penyakit LGBT ada obatnya, ” papar Sulaeman.
Selain itu, Sulaeman mengatakan, berdasarkan hukum Islam, orang LGBT mendapat hukuman yang sangat berat. “Sesama LGBT diberi sanksi tegas dicambuk dilempar batu sampai mati sebelum bertobat. Semua ulama bersepakat memberikan sanksi tegas terhadap pelaku LGBT,” pungkasnya.