Cepat Tangkap Pelempar Bom Molotov & tak Jelas Kasus Denny Siregar, Tak Ada Keadilan

Ketidakadilan diperlihatkan di Rezim Joko Widodo (Jokowi) dengan cepatnya menangkap pelempar bom molotov kantor PDIP di Kabupaten Bogor tetapi tidak jelas dalam menangani kasus Denny Siregar.

“Saya mendukung semua yang melanggar hukum ditangkap, tetapi nampaknya adanya ketidakadilan. Kasus Denny Siregar tidak jelas namun pelempar bom molotov kantor PDIP di Kabupaten Bogor cepat ditangkap,” kata pengamat politik Muhammmad Huda kepada suaranasional, Selasa (25/8/2020).

Menurut Huda, masyarakat hanya butuh keadilan dengan memenjarakan Denny Siregar karena telah menghina santri Tasikmalaya. “Kasus Denny Siregar perlu dikawal terus agar kasusnya bisa masuk pengadilan,” paparnya.

Huda mengatakan, selama ini orang-orang pendukung penguasa selalu kebal hukum walaupun sudah dilaporkan ke polisi beberapa kali. “Permadi Arya alias Abu Janda juga dilaporkan polisi namun sampai sekarang tidak jelas kasusnya, Ade Armando juga,” ungkapnya.

Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy menyebut para pelaku pelemparan bom molotov ke kantor PDIP Cileungsi beraksi sebagai ekspresi kemarahan karena foto Rizieq Shihab dibakar saat ada aksi massa di DPR, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Motif itu didapat dari keterangan masing-masing tersangka yang telah diamankan sebanyak tujuh orang. Para tersangka itu, kata Ronaldy, ditangkap di empat lokasi di wilayah hukum Polres Bogor.

“Keterangan masing-masing tersangka bahwa ini karena ada emosi dari masing-masing pribadi, atas adanya pembakaran foto di DPR, foto Habib Rizieq,” kata dia, di Polda Jawa Barat, Jalan Soekarno-Hatta, Bandung, Selasa (25/8/2020).

Ia menjelaskan, proses penangkapan para pelaku dilakukan selama dua hari berdasarkan penyelidikan yang telah ditempuh. Alhasil, tujuh tersangka ditangkap serta barang bukti lain yang juga disita polisi.

Namun para pelaku yang terungkap itu hanya yang berkaitan dengan kasus pelemparan bom molotov di Kantor PACPDI Perjuangan di Cileungsi, Bogor. Sedangkan kasus pelemparan itu terjadi di dua titik lainnya, yakni Kantor PAC PDI Perjuangan Megamendung, Bogor, dan Kantor Sekretariat PDI Perjuangan di Cianjur.