Peter Carey Berkhayal Mau Menghalangi Kembalinya Khilafah

Oleh : *Ahmad Khozinudin*
Sastrawan Politik

Merasa asistennya tak cukup mampu ‘menebar debu’ untuk menutupi Jejak Khilafah Di Nusantara (JKDN), kini Peter Carey turun gunung langsung dengan membawa debu yang sama, untuk menutupi jejak Khilafah. Dengan nada mengejek, Peter menyebut adanya Jejak Khilafah Di Nusantara adalah khayalan (24/8).

Video Jejak Khilafah di Nusantara yang diluncurkan pada Kamis (20/8/2020) memang menggentarkan publik, bahkan saat penayangannya beberapa kali mengalami gangguan. Wakil Sekretaris MUI KH Tengku Zulkarnain sempat meminta klarifikasi langsung dari Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amien Tentang adanya penghapusan konten film yang disebut dihapus karena adanya keluhan otoritas pemerintah.

Peter Carey, adalah salah satu yang ikut meradang. Melalui asistennya Christopher Reinhart, Peter Carey membuat bantahan terhadap film JKDN (20/8). Bantahan ini sebenarnya justru merontokkan kredebelitas seorang Peter Carey yang berhadapan dengan Nico Pandawa, peneliti sekaligus sutradara film JKDN.

Peter hanya meneliti sejarah Jawa, khususnya Perang Jawa (Diponegoro). Sementara Nico Pandawa, membuat simpulan adanya hubungan antara Nusantara dan Khilafah setelah melakukan penelitian diberbagai kota di Indonesia, dari Aceh hingga kesultanan Ternate dan Tidore.

Nico bahkan menegaskan, Nusantara yang dimaksud bukan hanya Indonesia apalagi hanya Jawa. Nusantara yang dimaksud adalah wilayah Indonesia, Malaysia, Singapura, Philipina hingga Thailand.

Debu yang dibawa Peter Carey masih sama dengan apa yang dibawa asistennya Christopher Reinhart. Peter kembali menggunakan testimoni de auditu, yakni keterangan dari koleganya di Istanbul – Turki, Dr Ismail Hakki Kadi yang disebut meneliti banyak arsip di era Turki Utsmani yang tidak menemukan informasi adanya kontak antara Raden Patah (1475-1518) dari Demak dengan Turki Utsmani.

Kesalahan klaim Peter yang menolak adanya jejak Khilafah di Nusantara, bisa kita dapati dalam beberapa aspek :

*Pertama,* Peter Carey berargumen dari kesaksian orang lain, yakni Dr Ismail Hakki Kadi yang menyatakan tidak menemukan informasi adanya kontak antara Raden Patah (1475-1518) dari Demak dengan Turki Utsmani.

Jadi, bantahan Peter Carey bukan berasal dari penelitiannya sendiri atau berdasarkan bukti otentik yang ditemukannya. Ini sama saja membantah di pasar tidak ada pedagang bakso. Jadi keliru jika ada orang mengklaim beli bakso dari pasar, karena tidak ada pedagang bakso di pasar berdasarkan pengakuan orang lain.

Sementara Peter bukan penjual bakso juga bukan petugas pasar. Peter hanya mendasarkan klaim tidak ada pedagang bakso berdasarkan informasi dari temannya yang meneliti pedagang bakso di pasar. Memangnya pedagang bakso cuma satu ? Memangnya penelitian tentang bakso cuma temannya si Peter ?

*Kedua,* penjelasan tentang adanya Jejak Khilafah Di Nusantara sebagaimana diuraikan dalam film JKDN bukan merujuk dari penelitian Peter Carey, bukan pula merujuk dari keterangan Dr Ismail Hakiki. Jadi, apa relevansinya Peter maupun keterangan Dr Ismail Hakiki dijadikan dasar untuk menyebar debu menutupi jejak Khilafah di Nusantara ?

*Ketiga,* Peter ingin menolak keterangan resmi dan bukti yang dimiliki oleh Sultan Hamengku Buwono X, Raja Jogja yang menerangkan hubungan kerajaan Demak dan Kesultanan Yogyakarta dengan Kekhilafahan Turki Utsmani (sudah saya urai dalam tulisan lain). Namun, Peter Carey tidak membawa bukti untuk menguatkan bantahannya, tapi hanya membawa keterangan yang bersifat testimoni de auditu, yang dalam pengambilan keterangan dan kesaksian tidak bernilai.

*Keempat,* bagaimanapun Peter Carey adalah Bangsa Inggris. Bangsa yang ada dibalik keruntuhan Daulah Khilafah di Turki pada tahun 1924.

Resensi debu yang ditebarkan Peter Carey bukan sekedar mendelegitimasi konten film JKDN. Tetapi lebih jauh, ingin mendelegitimasi perjuangan syariah dan khilafah di negeri ini. Seolah, Peter Carey ingin menegaskan, bahwa perjuangan penegakan Khilafah adalah khayalan (utopia).

Untuk poin ini, saya katakan kepada Peter Carey, Barat dan seluruh antek-anteknya. Khilafah bukan khayalan, Khilafah pasti akan tegak kembali atas izin Allah SWT.

Dan saya pastikan, debu-debu hina yang ingin menodai kemuliaan Islam dan Khilafah, yang ingin mengubur jejak kakek buyut umat Islam yang tangguh, tak akan pernah bisa mengurangi apalagi menghentikan laju perjuangan Umat Islam untuk kembali kepada hukum Allah SWT, untuk kembali menegakkan Khilafah.

Dengan tulisan ini, debu-debu hina yang dibawa Peter Carey akan lenyap tak bersisa. Sebaliknya, semangat (ghiroh) perjuangan umat Islam untuk menegakkan Khilafah semakin bergelora. [].