Sekolah Muhammadiyah baik tingkat SD, SMP, SMA bahkan SMK menghadapi persoalan selama pandemi Covid-19 baik dari siswa maupun guru.
“Kuota pulsa di antara permasalahan siswa selama pembelajaran melalui internet di sekolah Muhammadiyah,” kata Ketua Majelis Kader PDM Kota Bogor Drs. Tb. Moch. Zaenal Al-Aqili kepada suaranasional, Selasa (28/7/2020).
Menurut guru pengajar mata pelajaran Kemuhammadiyahan dan Al Islam ini, ada juga permasalahan smartphone bagi siswa. “Ada satu keluarga hanya punya satu smartphone android, masalah di sekolah muhamamadiyah, segmentasi variatif bukan hanya dari kalangan berada, dari maksimal sampai minimalis,” jelas Zainal.
Zainal mengisahkan, saat memberikan materi pelajaran melalui smartphone android baru direspon satu pekan kemudian. “Masalah jaringan internet maupun lainnya. Saya berharap siswa yang saling berdekatan saling menginformasikan,” papar Zainal.
Kata Zainal, persoalan lainnya selama pandemi di sekolah Muhammadiyah yatu pembayaran siswa setiap bulan.
“Aturannya bayar selama Covid-19, ada kebijakan pembayaran yang dikurangi, ada yang terlambat bayar SPP. Tinggal kesadaran variatif, ada juga yang bertanya tidak sekolah kok bayar, itu lumrah dalam kehidupan masyarakat. Ini realitasnya dijawab dengan bijak, mengelimir resiko,” jelas Zainal.
Menurut Zainal, masalah pembayaran siswa tiap bulan di sekolah Muhammadiyah berakibat kepada pendapatan guru. “Pendampatan terlambat, kita hampir 100 persen dari bantuan orang tua murid,” pungkas Zainal. (Achsin)