Pengamat Politik: Pilkada Solo, Otak Kosong vs Kotak Kosong

Pilkada Solo merupakan pertarungan otak kosong melawan kotak kosong. Di pilkada Solo kemungkinan besar putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka tidak ada lawannya.

“Di Pilkada Solo, bisa terjadi otak kosong ve kotak kosong,” kata pengamat politik Abdurrahman Syebubakar di akun Facebook-nya.

Kata Abdurrahman, Pilkada Solo menunjukkan kebodohan menjadi pilihan. “Kebodohan jadi panglima,” ungkapnya.

Menurut Abdurrahman, Gibran menjadi calon Wali Kota Solo menunjukkan oligarki parpol begitu kuat mencengkram realitas politik sehingga sangat sulit bangsa ini maju. “Dukungan parpol didikte uang, kuasa dan elektabilitas- realitas politik semu yang mengenyampingkan kualitas dan akal sehat,” jelasnya.

Ia juga mengatakan, Pilkada Solo 2020 menunjukkan politik elektoral terperangkap dalam lingkaran setan politik yang dikendalikan antara oligarki dan politik kekuasaan. “Dua anasir jahat ini tumbuh dalam lautan literasi politik rakyat yang sangat rendah,” kata Abdurrahman.

Putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka pertama kali menyatakan niat untuk maju sebagai calon wali kota Solo yakni pada pertengahan Oktober 2019. Padahal, Gibran sempat menyatakan enggan terjun ke politik saat menjamu putra sulung Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), di kedai Markobar di Solo, 9 April 2018.

Pada 23 September 2019, Gibran resmi mendaftarkan diri sebagai kader PDIP demi memuluskan langkahnya menjadi calon kepala daerah. Saat ini, Gibran belum banyak bersuara. Dia hanya memohon doa agar semuanya dilancarkan. Terlebih, DPP PDIP baru akan mengumumkan pada Jumat (17/7). “Saya mohon doanya aja agar semua dilancarkan. Matur nuwun,” kata Gibran.

Jokowi sempat menyinggung peluang anak-anaknya terjun ke dunia politik pada 8 Desember 2018 lalu.

Saat itu, Jokowi sekeluarga tengah berbincang santai dengan wartawan di Green Garden Cafe, Kebun Raya Bogor.

Jokowi menyebut, kedua putranya, yakni Gibran Rakabuming Raka maupun Kaesang Pangarep belum punya ketertarikan untuk terjun ke dunia politik.

“Kalau saya lihat, sebagai bapaknya anak-anak, kan sering ngobrol, Gibran ini belum, feeling politiknya belum ada. Masih senang 100 persen di dunia usaha. Kelihatannya belum ingin masuk (politik),” kata Jokowi.

“Kaesang apalagi (belum tertarik dengan politik), masih senangnya buka cabang di sana, buka di sini,” sambung dia.