IPW: Kasus Djoko Tjandra, Persekongkolan Jahat Para Jenderal Polisi

Kasus Djoko Tjandra merupakan ersekongkolan jahat para jenderal polisi untuk melindungi dan memberi keistimewaan pada buronan kelas kakap yang paling dicari Bangsa Indonesia itu.

Demikian dikatakan Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane dalam pernyataan kepada suaranasionaal, Jumat (18/7/2020). “Kasus Djoko Tjandra bukan akibat ulah pribadi dari oknum jenderal polisi di Bareskrim saja, seperti yang dikatakan Humas Polri,” ungkapnya.

Neta tidak yakin persekongkolan jahat jenderal polisi ini bisa diusut tuntas apalagi Presiden Jokowi tidak menanggapi secara serius. “Apalagi Presiden Jokowi hanya slow-slow saja melihat kasus Djoko Tjandra yang diberi keistimewaan dan karpet merah oleh para jenderal Polri ini,” ungkapnya.

Ia mengatakan, saat ini Djoko Tjandra sudah berada di di lantai 106 Apartement Exchange Kualalumpur, Malaysia. Djoko Tjandra bersama dua orang lain kabur dengan jet pribadi yang diduga dari Halim Perdana Kusumah Jakarta langsung menuju Kuala Lumpur pada akhir Juni.

“Saat hendak naik ke atas jet pribadi itu ketiganya sempat berselfi ria dengan menunjukkan visa kepada Bangsa Indonesia,” ujarnya.