Balada Belut di Negeri Antah Berantah

Oleh: Tardjono Abu Muas, Pemerhati Masalah Sosial

Dalam dunia perikehewanan kita mengenal jenis hewan yang bernama belut. Hewan ini terkenal dengan kelicinannya. Namun, selicin-licinnya belut pun tetap saja masih dapat ditangkap jika kita ada kemauan untuk menangkapnya.

Balada belut ini kisahnya hidup di negeri Antah Berantah. Di negeri Antah Berantah ini pun konon pula berdiri sebuah pemerintahan yang lengkap layaknya berdirinya sebuah negara.

Kisah singkatnya, suatu ketika si belut ini patut diduga telah membuat kerusakan di negeri Antah Berantah dalam bentuk merampok uang negara. Maka mulai ramailah aparat negeri Antah Berantah ini seolah-olah sibuk mau menangkap si belut ini hingga diberi status buron.

Anehnya, di negeri Antah Berantah ini si belut ini alih-alih segera bisa ditangkap, malah yang ada si belut ini diberi fasilitas kelicinan untuk keluar-masuk negeri Antah Berantah dengan leluasa. Si belut ini merasa sangat enjoy hidup di negeri Antah Berantah bahkan merasa lebih percaya diri setelah diberi fasilitas kelicinan oleh aparat yang seharusnya bisa menangkapnya.

Rakyat yang masih waras yang hidup di negeri Antah Berantah ini nyaris tiap hari hanya disuguhi soal berita kelicinan si belut ini, tanpa ada sedikit pun tanda-tanda si belut ini akan ditangkapnya.

Sampai kapan balada belut di negeri Antah Berantah ini akan berakhir? Jawabnya, semua tergantung dari para penentu kebijakan negeri Antah Berantah ini. Masihkah penentu kebijakan negeri Antah Berantah ini memiliki harga diri yang pada gilirannya pula mempertaruhkan harga diri dari sebuah bangsa?