Pemuda Aswaja: Larang Injil Berbahasa Minang, Gubernur Sumbar Kurang Piknik & Belajar Agama Islam

Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno yang melarang dan meminta menghapus injil berbahasa Minang drai aplikasi menunjukkan kader PKS itu kurang piknik karena kitab suci agama nasrani ada yang berbahasa arab.

“Irwan Prayitno melarang dan meminta menghapus aplikasi injil bahasa Minang itu menunjukkan ia kurang piknik. Di Timur Tengah banyak injil berbahasa arab,” kata Koordinator Pemuda Aswaja Nur Khalim dalam pernyataan kepada suaranasional, Jumat (5/6/2020).

Menurut Nur Khalim, Irwan Prayitno juga kurang belajar agama atas kebijakan yang melarang injil berbahasa Minang. “Ulama dunia tidak melarang injil berbahasa arab. Ini Gubernur Sumbar masih mengurus yang tidak tidak prinsip,” ungkapnya.

Kata Nur Khalim, harusnya Gubernur Sumbar memikirkan rakyatnya dalam mengatasi kemiskinan dan Covid-19. “Sumbar di bawah Irwan Prayitno tidak ada kemajuan,” jelas Nur Khalim.

Sebelumnya, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengirim surat pada Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate agar menghapus aplikasi Alkitab berbahasa Minang. Plt Humas Sumatera Barat Zardi Syahrir membenarkan soal surat itu.

Zardi menyampaikan bahwa konten aplikasi Injil berbahasa Minang bisa menimbulkan kegelisahan masyarakat Sumbar yang identik dengan budaya Islam.

“Orang Minang dengan adat budaya amat identik dengan Islam. Sesuatu yang patut dan pantas gubernur meminta Kementerian Kominfo menghapus konten tersebut karena menimbulkan kegelisahan dan gejolak di tengah-tengah kehidupan masyarakat Sumbar yang aman dan damai,” kata Zardi lewat pesan singkat, Jumat (5/6).