Forum Banteng Kerakyatan: Cium Kebangkitan PKI, Anton Tabah Ngigau & Antek Orba

Anton Tabah mengigau atas pernyatannya mencium kebangkitan PKI atas hilangnya TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 sebagai landasan (konsideran) di dalam RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP).

“Anton Tabah itu antek Orde Baru pernah menjadi ajudan Soeharto salalu mengigau kebangkitan PKI,” kata Ketua Forum Banteng Kerakyatan Satrio Hadi Negoro dalam pernyataan kepada suaranasional, Kamis (14/5/2020).

Menurut Satrio, PKI tidak mungkin bangkit karena ideologinya sudah tidak laku lagi. “Kita punya benteng Pancasila, BPIP, TNI dan Polri yang selalu menjaga NKRI dari ideologi manapun termasuk komunis, radikal,” paparnya.

Kata Satrio, Anton Tabah mencoba mempolitisasi partai politik yang tidak memasukkan TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 sebagai landasan (konsideran) di dalam RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP).

“Saya tahu arah Anton Tabah mau menyerang PDIP. Selama ini, PDIP sangat jelas ideologinya Pancasila dan anti terhadap PKI. TAP MPRS XXV/MPRS/1966 masih dipertahankan sampai sekarang,” jelas Satrio.

Sebelumnya Dewan Pakar ICMI Anton Tabah mencium kebangkitan PKI dengan hilangnya TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 sebagai landasan (konsideran) di dalam RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP).

Menurut Anton Tabah, saat ini upaya kebangkitan PKI sudah makin tercium tajam. Terlebih dengan hilangnya TAP MPRS tersebut yang sebelumnya memang diinginkan oleh kroni PKI.

Hal ini, menurut Anton Tabah tentu harus diwaspadai mengingat paham PKI di Tanah Air sama sekali tidak dibenarkan. Paham komunis, kata dia, bertentangan dengan Indonesia yang melekat sebagai bangsa religius.

“Dari sejarah bangsa Indonesia, bangsa religius menjunjung tinggi agamanya karena itu ideologi atheis komunis sekuler pluralisme liberalis (Sepilis) sangat tidak cocok di Indonesia. Ini teruji sejarah,” kata Anton Tabah saat dihubungi redaksi, Rabu (13/5).